Pakaian Resmi (Singlet): Aturan Warna dan Persyaratan Gear Wajib Atlet

Dalam olahraga gulat, Pakaian Resmi yang dikenal sebagai singlet bukan hanya masalah seragam, tetapi merupakan persyaratan teknis dan keselamatan yang diatur ketat oleh federasi internasional. Pakaian Resmi ini berfungsi untuk membedakan dua atlet yang bertanding secara jelas, memastikan wasit dapat menilai kontrol dan exposure dengan akurat, serta memfasilitasi pegangan (grip) yang aman. Memahami aturan mengenai warna dan jenis gear wajib sangat penting untuk menghindari diskualifikasi teknis sebelum pertandingan dimulai, yang akan menjadi kerugian taktis yang tidak perlu bagi tim.

Persyaratan paling mendasar dari Pakaian Resmi gulat adalah warna. Selalu ada dua warna utama yang digunakan dalam pertandingan: Merah dan Biru. Setiap atlet diwajibkan mengenakan singlet yang sesuai dengan warna yang diberikan saat drawing (pengundian) pertandingan. Warna ini harus dominan di seluruh singlet. Petugas Teknis Arena di Kejuaraan Dunia Gulat Junior pada tanggal 15 Oktober 2025 secara ketat memeriksa setiap singlet untuk memastikan tidak ada warna lain yang menonjol, dan singlet harus bersih serta tidak memiliki jahitan atau robekan yang dapat digunakan sebagai pegangan ilegal.

Selain singlet, terdapat beberapa gear wajib lainnya yang menjadi bagian dari Pakaian Resmi atlet. Yang paling penting adalah sepatu gulat yang ringan dan memiliki sol yang fleksibel namun tidak licin, yang harus menutupi pergelangan kaki hingga di bawah lutut. Pelatih dan wasit juga menyarankan penggunaan ear guard (pelindung telinga) untuk mencegah cauliflower ear (telinga kembang kol) yang umum terjadi akibat gesekan. Namun, keputusan menggunakan ear guard bersifat opsional, meskipun sangat direkomendasikan. Fisioterapis Tim, Ibu Dina Mustika, S.Ft., dalam laporan pencegahan cedera pada kuartal IV tahun 2025, mencatat bahwa atlet yang menggunakan ear guard secara konsisten mengalami penurunan kasus trauma telinga sebesar 90%.

Pemeriksaan Pakaian Resmi dan gear dilakukan oleh wasit sebelum atlet menginjak matras. Aturan weigh-in (penimbangan) juga mengatur bahwa atlet tidak boleh mengenakan singlet saat penimbangan; mereka hanya boleh mengenakan pakaian dalam ringan. Direktur Administrasi Kompetisi, Bapak Roni Setyawan, S.E., menetapkan bahwa atlet yang gagal memenuhi persyaratan singlet yang layak atau tidak membawa gear wajib (misalnya sepatu) harus segera mencari pengganti dalam waktu 5 menit sebelum pertandingan dimulai. Kegagalan mematuhi aturan Pakaian Resmi ini dianggap sebagai pelanggaran ringan pada awalnya, namun dapat meningkat menjadi forfeit (kalah tanpa bertanding) jika tidak diperbaiki tepat waktu.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa