Guru Harus Arahkan Murid ke Kearifan Lokal, Kata Dirjen Dikdasmen

Guru Harus Arahkan Murid ke Kearifan Lokal, Kata Dirjen Dikdasmen

Pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan identitas. Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) menegaskan bahwa guru harus arahkan murid ke kearifan lokal. Pesan ini menekankan pentingnya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya dan tradisi setempat kepada generasi muda. Ini adalah langkah krusial untuk menjaga akar budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

Kearifan lokal mencakup berbagai aspek, mulai dari nilai-nilai gotong royong, toleransi, etika lingkungan, hingga praktik-praktik adat yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika guru harus arahkan murid pada pemahaman ini, mereka tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan pengalaman nyata tentang bagaimana nilai-nilai tersebut diaplikasikan. Misalnya, melalui kegiatan berbasis proyek yang melibatkan eksplorasi situs sejarah lokal, partisipasi dalam upacara adat (jika sesuai dan diizinkan), atau studi tentang praktik pertanian tradisional yang berkelanjutan.

Manfaat dari penanaman kearifan lokal ini sangat besar. Pertama, ini membantu siswa mengembangkan rasa bangga terhadap identitas budaya mereka. Kedua, kearifan lokal seringkali mengandung solusi adaptif terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan yang relevan hingga saat ini, memberikan perspektif alternatif dari solusi modern. Ketiga, pemahaman terhadap budaya sendiri dapat memupuk sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, karena siswa belajar mengenali keberagaman yang ada di lingkungan mereka sendiri sebelum berinteraksi dengan budaya lain. Oleh karena itu, guru harus arahkan murid secara sistematis.

Sebagai contoh, pada hari Selasa, 7 Mei 2024, pukul 11.00 WIB, dalam sebuah seminar pendidikan bertema “Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya” di Jakarta, Dirjen Dikdasmen, Ibu Dr. Sri Rejeki, menegaskan bahwa peran guru sangat sentral dalam mentransformasi kearifan lokal menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Beliau juga menambahkan bahwa sudah saatnya guru harus arahkan murid pada praktik nyata pelestarian budaya.

Dengan demikian, ketika guru harus arahkan murid ke kearifan lokal, mereka tidak hanya memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi juga memainkan peran vital dalam menjaga warisan budaya bangsa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara karakter, dan bangga akan identitas budayanya.

Pendidik Jangan Tertinggal Era Digital, Kata Sekda Klaten: Adaptasi Kunci Kemajuan Pendidikan

Pendidik Jangan Tertinggal Era Digital, Kata Sekda Klaten: Adaptasi Kunci Kemajuan Pendidikan

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Ibu Sri Mulyani, menegaskan pentingnya bagi para pendidik untuk tidak tertinggal dalam menghadapi era digital. Di tengah pesatnya laju teknologi, adaptasi menjadi kunci utama agar proses belajar mengajar tetap relevan dan efektif. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi seluruh insan pendidikan bahwa kemajuan di era digital menuntut perubahan pendekatan dan penguasaan alat-alat baru dalam penyampaian materi kepada peserta didik.

Pernyataan tersebut disampaikan Ibu Sri Mulyani dalam sebuah seminar pendidikan yang diadakan di Pendopo Kabupaten Klaten pada hari Rabu, 15 Mei 2024. Beliau menekankan bahwa guru adalah ujung tombak dalam membentuk generasi penerus. Oleh karena itu, penguasaan teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. “Guru harus menjadi fasilitator yang cakap di era digital ini,” ujarnya, “mereka tidak boleh kalah dari teknologi, justru harus memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.”

Implementasi teknologi dalam pendidikan menawarkan berbagai keuntungan. Pendidik dapat memanfaatkan platform pembelajaran daring, aplikasi interaktif, sumber daya digital, dan media sosial untuk membuat materi pelajaran lebih menarik dan mudah diakses. Hal ini tidak hanya mempermudah penyampaian informasi, tetapi juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan digital yang penting di masa depan. Misalnya, penggunaan proyektor interaktif di kelas atau aplikasi e-learning untuk tugas di rumah.

Namun, adaptasi ini juga membawa tantangan. Tidak semua pendidik memiliki tingkat literasi digital yang sama, dan ketersediaan infrastruktur teknologi di beberapa daerah mungkin masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan institusi pendidikan perlu terus mendukung melalui pelatihan berkelanjutan, penyediaan akses internet yang memadai, dan fasilitas pendukung lainnya. Inisiatif pelatihan TIK bagi guru yang diadakan Dinas Pendidikan Klaten pada bulan Februari 2024 lalu adalah salah satu contoh konkret dukungan tersebut.

Sebagai kesimpulan, pesan Sekda Klaten bahwa pendidik tidak boleh tertinggal di era digital adalah seruan yang sangat relevan. Diperlukan komitmen dari setiap pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang semakin digital.

Pendidikan IPA: Kunci Kurangi Perokok Aktif Usia Muda?

Pendidikan IPA: Kunci Kurangi Perokok Aktif Usia Muda?

Meningkatnya angka perokok aktif di usia muda menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat. Berbagai upaya pencegahan terus digalakkan, dan salah satu pendekatan yang dinilai efektif adalah melalui pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah. Bagaimana mata pelajaran ini dapat menjadi kunci dalam menekan kebiasaan merokok di kalangan remaja?

Pendidikan IPA memiliki peran strategis dalam membekali siswa dengan pemahaman mendasar tentang tubuh manusia dan dampaknya jika terpapar zat berbahaya seperti rokok. Materi tentang sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, hingga bahaya zat-zat kimia dalam rokok dapat dijelaskan secara ilmiah dan faktual. Dengan memahami mekanisme kerusakan organ tubuh akibat merokok, diharapkan siswa memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan risiko kesehatan jangka panjang.

Selain itu, pembelajaran IPA juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa. Mereka dapat diajak untuk meneliti data dan statistik tentang prevalensi perokok muda, akibat kesehatan yang ditimbulkan, serta taktik industri rokok dalam menargetkan remaja. Kemampuan menganalisis informasi ini akan membantu siswa untuk tidak mudah termakan propaganda dan mitos tentang rokok.

Integrasi isu kesehatan dalam pembelajaran IPA juga dapat dilakukan melalui diskusi interaktif, studi kasus, atau proyek penelitian sederhana. Misalnya, siswa dapat melakukan survei tentang kebiasaan merokok di lingkungan sekolah atau membuat poster kampanye anti-rokok berdasarkan pengetahuan ilmiah yang telah mereka pelajari. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih relevan dan melibatkan siswa secara aktif.

Pendidikan IPA yang efektif tidak hanya menyampaikan informasi tentang bahaya rokok, tetapi juga menanamkan nilai-nilai hidup sehat dan pentingnya menjaga diri. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsekuensi merokok bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain, diharapkan siswa memiliki motivasi internal untuk menjauhi kebiasaan buruk ini.

Meskipun pendidikan IPA bukan satu-satunya solusi, namun perannya sangat signifikan dalam upaya pencegahan perokok aktif usia muda. Dengan pendekatan yang tepat dan terintegrasi, pembelajaran IPA dapat menjadi fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa. Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan komitmen kementeriannya untuk terus meningkatkan kemampuan guru BK di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai penting untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi siswa di era modern ini.

Menurut Mendikbudristek dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Senin, 12 Mei 2025, peningkatan kemampuan guru BK menjadi prioritas karena mereka adalah garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan siswa, mulai dari masalah akademik, sosial, emosional, hingga perencanaan karir. “Guru BK bukan hanya sekadar memberikan nasihat, tetapi juga menjadi fasilitator, motivator, dan mitra bagi siswa dalam mengembangkan potensi diri secara optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendikbudristek menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan guru BK akan dilakukan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan. Program-program ini akan fokus pada penguatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru BK. Materi pelatihan akan mencakup pemahaman mendalam tentang psikologi perkembangan anak dan remaja, teknik konseling yang efektif, strategi pencegahan dan penanganan bullying, serta pemanfaatan teknologi dalam layanan BK.

Selain itu, Kemendikbudristek juga akan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara guru BK dengan pihak sekolah, orang tua, psikolog, dan tenaga ahli lainnya. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan sistem dukungan yang komprehensif bagi siswa. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menambahkan, “Kami percaya bahwa dengan kemampuan guru BK yang mumpuni dan kolaborasi yang solid, kita dapat menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, cerdas, dan berdaya saing.”

Langkah konkret yang akan segera diimplementasikan antara lain adalah penyediaan modul pelatihan BK yang lebih relevan dan aplikatif, peningkatan akses guru BK terhadap sumber daya dan informasi terkini, serta penguatan organisasi profesi guru BK sebagai wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kualitas layanan BK di sekolah-sekolah di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan siswa.

Teknik Jatuhan: Membawa Pertarungan ke Matras dan Mengamankan Keunggulan

Teknik Jatuhan: Membawa Pertarungan ke Matras dan Mengamankan Keunggulan

Dalam disiplin olahraga pertarungan seperti gulat, judo, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), dan seni bela diri campuran (MMA), teknik jatuhan atau takedown adalah fundamental untuk mengontrol jalannya pertarungan. Teknik jatuhan bertujuan untuk membawa lawan dari posisi berdiri ke matras, di mana dinamika pertarungan dapat berubah secara signifikan dan peluang untuk grappling serta submission terbuka lebar. Penguasaan berbagai teknik jatuhan memberikan seorang petarung kemampuan untuk mendikte arena pertarungan.

Efektivitas sebuah teknik jatuhan bergantung pada kombinasi kecepatan, kekuatan, teknik, dan timing yang tepat. Seorang petarung yang mahir akan mencari celah dalam posisi berdiri lawan, memanfaatkan ketidakseimbangan mereka, dan menggunakan berbagai manuver untuk membawa mereka ke bawah. Keberhasilan teknik jatuhan seringkali menjadi penentu awal dominasi dalam sebuah pertandingan.

Berbagai jenis teknik jatuhan ada, masing-masing dengan mekanika dan fokus yang berbeda. Dalam gulat, beberapa teknik jatuhan yang umum meliputi single leg takedown (menangkap satu kaki lawan), double leg takedown (menangkap kedua kaki lawan), high crotch (menangkap satu kaki di atas lutut), dan berbagai jenis bantingan yang diawali dengan clinch. Setiap teknik memanfaatkan leverage dan pergerakan tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan efisien.

Dalam judo, teknik jatuhan dikenal sebagai tachi-waza (teknik berdiri). Beberapa contohnya adalah osoto gari (sapuan kaki luar besar), ippon seoi nage (bantingan satu tangan melalui punggung), dan uchi mata (sapuan paha dalam). Judo menekankan pada penggunaan kuzushi (memecah keseimbangan) sebelum melakukan takedown yang mulus dan efektif.

Dalam Brazilian Jiu-Jitsu dan MMA, meskipun pertarungan di matras menjadi fokus utama, kemampuan untuk melakukan teknik jatuhan yang baik sangat penting untuk mengontrol posisi awal. Seorang grappler yang mahir dapat menggunakan single leg, double leg, atau trips (sandungan) untuk membawa lawan ke matras dan kemudian menerapkan guard atau posisi kontrol lainnya.

Latihan untuk menguasai teknik jatuhan melibatkan pengembangan kekuatan kaki, pinggul, dan inti tubuh, serta peningkatan kecepatan dan kelincahan. Drill yang berfokus pada teknik takedown spesifik, seringkali dipasangkan dengan transisi ke ground game, sangat penting. Pemahaman tentang footwork (gerakan kaki), body positioning (posisi tubuh), dan kemampuan membaca pergerakan lawan adalah kunci untuk melakukan teknik jatuhan dengan sukses.

Jeratan Utang Online: Mengapa Banyak Pendidik Terperangkap Pinjol?

Jeratan Utang Online: Mengapa Banyak Pendidik Terperangkap Pinjol?

Fenomena memprihatinkan tengah melanda dunia pendidikan. Semakin banyak guru yang terjerat dalam jeratan utang online, khususnya melalui platform pinjaman online (pinjol). Pakar ekonomi, Rhenald Kasali, baru-baru ini menyoroti isu krusial ini, mengungkapkan betapa mudahnya akses pinjol justru menjadi bumerang bagi stabilitas finansial para pendidik. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini terperangkap dalam lingkaran setan jeratan utang?

Salah satu faktor utama adalah kemudahan dan kecepatan pencairan dana yang ditawarkan oleh pinjol. Tanpa proses birokrasi yang rumit seperti di bank konvensional, guru seringkali tergoda untuk menggunakan pinjol sebagai solusi instan masalah keuangan. Namun, kemudahan ini seringkali diiringi dengan bunga yang sangat tinggi dan jangka waktu pembayaran yang singkat, yang justru memperberat beban finansial mereka.

Selain itu, literasi keuangan yang rendah juga menjadi penyebab signifikan. Banyak guru yang kurang memahami risiko dan konsekuensi dari jeratan utang online. Mereka mungkin tidak menyadari besarnya bunga yang harus dibayar atau denda keterlambatan yang mengintai. Akibatnya, utang yang awalnya kecil bisa dengan cepat membengkak dan sulit untuk dilunasi.

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah tekanan ekonomi dan kebutuhan mendesak. Gaji yang pas-pasan terkadang memaksa guru mencari alternatif pendanaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, atau bahkan kebutuhan mendesak lainnya. Dalam kondisi terdesak, pinjol seringkali terlihat sebagai solusi cepat tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang.

Data dan Informasi Terkait:

  • Tanggal: 15 Mei 2025
  • Lokasi: Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat
  • Petugas yang Berwenang: Kompol Agus Setiawan, S.H., M.H. (Kepala Unit Cyber Crime Polrestabes Bandung) sedang melakukan penyelidikan terkait laporan peningkatan kasus guru terjerat pinjol ilegal di wilayahnya.
  • Temuan Awal: Berdasarkan data yang dihimpun per tanggal tersebut, lebih dari 70% guru yang mengajukan konsultasi ke serikat guru setempat mengaku memiliki pinjaman online dengan bunga di atas batas wajar.
  • Imbauan: Dinas Pendidikan Kota Bandung mengeluarkan surat edaran No. 421/DP/V/2025 pada hari Senin, 12 Mei 2025, yang berisi imbauan kepada seluruh guru untuk berhati-hati terhadap penawaran pinjaman online dan meningkatkan literasi keuangan.

Penting bagi para guru untuk lebih waspada dan bijak dalam mengelola keuangan. Mencari informasi dan berkonsultasi dengan ahli keuangan atau serikat guru dapat membantu menghindari jeratan utang online yang merugikan. Pemerintah dan pihak terkait juga diharapkan dapat memberikan solusi dan perlindungan bagi para pendidik agar terhindar dari masalah ini.

Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Bumi kita adalah gudang kekayaan yang tak ternilai harganya, menyimpan berbagai jenis sumber daya alam yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia dan ekosistem. Mengenal aneka sumber daya alam adalah langkah awal untuk memahami betapa pentingnya pengelolaan yang bijaksana demi masa depan yang berkelanjutan. Mari kita memulai eksplorasi kekayaan bumi dan mengagumi keragaman sumber daya yang tersedia.

Salah satu kategori utama adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources). Ini termasuk energi matahari yang tak terbatas, angin yang berhembus, air yang mengalir, panas bumi dari dalam perut bumi, serta biomassa dari tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya terbarukan adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas dan meminimalkan dampak lingkungan.

Di sisi lain, terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable resources). Ini meliputi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam yang terbentuk selama jutaan tahun dan akan habis jika terus dieksploitasi. Selain itu, mineral dan logam seperti emas, perak, dan besi juga termasuk dalam kategori ini. Pengelolaan sumber daya tak terbarukan yang efisien dan upaya daur ulang menjadi sangat penting untuk keberlanjutan.

Selain energi dan mineral, sumber daya alam hayati juga memegang peranan vital. Hutan menyediakan kayu, oksigen, dan habitat bagi berbagai spesies. Lautan dan perairan tawar menyediakan ikan dan sumber pangan lainnya. Tanah yang subur mendukung pertanian dan produksi makanan. Keanekaragaman hayati itu sendiri adalah sumber daya alam yang tak ternilai harganya, mendukung keseimbangan ekosistem dan menyediakan berbagai manfaat bagi manusia.

Eksplorasi kekayaan bumi harus diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pengelolaan yang bertanggung jawab. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Mengenal aneka sumber daya alam seharusnya mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan, seperti pengembangan energi terbarukan, praktik pertanian yang ramah lingkungan, dan upaya pelestarian alam.

Dengan menjelajahi kekayaan bumi dan memahami nilai setiap sumber daya alam, kita dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan manfaat dari planet kita. Mari kita menjadi penjaga sumber daya alam demi masa depan yang lebih baik.

Coding AI Jadi Kurikulum Opsional di SD-SMP: Guru Siap Dilatih

Coding AI Jadi Kurikulum Opsional di SD-SMP: Guru Siap Dilatih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana memasukkan coding dengan fokus pada kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu kurikulum opsional untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Langkah inovatif ini bertujuan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan penting di era digital. Sebagai persiapan, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan pelatihan intensif bagi para guru yang berminat untuk mengampu mata pelajaran kurikulum opsional ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Dr. Iwan Syahril, M.Si., dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Senin, 5 Mei 2025, di Jakarta, menjelaskan bahwa penambahan kurikulum opsional coding AI ini merupakan respons terhadap perkembangan pesat teknologi AI yang semakin merasuki berbagai aspek kehidupan. “Kami ingin anak-anak kita sejak dini memiliki pemahaman dasar tentang logika pemrograman dan konsep AI, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” ujarnya.  

Lebih lanjut, Dr. Iwan Syahril menambahkan bahwa sifat kurikulum opsional memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk memilih dan mengimplementasikannya sesuai dengan sumber daya dan minat siswa. Materi pembelajaran akan dirancang secara bertahap dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa SD dan SMP. Fokus utama bukan hanya pada penguasaan coding secara teknis, tetapi juga pada pengembangan kemampuan berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui pemanfaatan teknologi AI.

Sebagai langkah awal implementasi kurikulum opsional ini, Kemendikbudristek akan mengadakan serangkaian pelatihan bagi guru-guru yang tertarik untuk menjadi pengajar coding AI. Pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) di Bandung, akan mencakup materi dasar coding dengan bahasa pemrograman yang ramah untuk anak-anak, pengenalan konsep dasar AI, serta metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan. Para instruktur yang akan memberikan pelatihan ini merupakan ahli di bidang coding dan AI dari berbagai universitas dan industri teknologi. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para guru akan memiliki kompetensi yang memadai untuk mengimplementasikan kurikulum opsional coding AI di sekolah masing-masing, sehingga semakin banyak siswa yang memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan berharga ini.

Kualitas Guru Honorer Jadi Fokus: Janji Benyamin Pilar Tingkatkan Mutu Lewat Rencana

Kualitas Guru Honorer Jadi Fokus: Janji Benyamin Pilar Tingkatkan Mutu Lewat Rencana

Isu mengenai peningkatan kualitas guru honorer kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, tokoh masyarakat dan pengamat kebijakan publik, Benyamin Pilar, menyampaikan janjinya untuk memajukan mutu para pendidik honorer melalui sebuah rencana strategis yang komprehensif. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi pendidikan yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.

Benyamin Pilar menekankan bahwa peningkatan kualitas guru honorer merupakan investasi penting dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya, guru honorer memiliki peran yang sangat signifikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama di daerah-daerah yang kekurangan tenaga pendidik tetap. Oleh karena itu, perhatian dan dukungan yang memadai terhadap pengembangan profesionalisme mereka menjadi sebuah keharusan.

Rencana yang digagas oleh Benyamin Pilar mencakup beberapa aspek krusial dalam peningkatan kualitas guru honorer. Salah satunya adalah program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan yang akan diselenggarakan secara berkala di berbagai pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) di seluruh Indonesia. Program ini dirancang untuk membekali para guru honorer dengan pengetahuan dan keterampilan pedagogik terbaru, serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap kurikulum yang berlaku.

Selain pelatihan, rencana tersebut juga mencakup upaya peningkatan kesejahteraan guru honorer. Benyamin Pilar berjanji akan mengadvokasi kebijakan yang memberikan insentif dan tunjangan yang lebih layak bagi para guru honorer, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian mereka. Ia juga menyoroti pentingnya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru honorer untuk mengikuti seleksi menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara transparan dan adil.

Lebih lanjut, Benyamin Pilar mengungkapkan bahwa rencana ini akan disinergikan dengan berbagai program pemerintah yang telah ada, serta melibatkan partisipasi aktif dari organisasi profesi guru, akademisi, dan praktisi pendidikan. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi yangSolid dan implementasi yang terukur, kualitas guru honorer di seluruh pelosok negeri dapat meningkat secara signifikan. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung program ini di tingkat lokal, dengan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengembangan profesionalisme guru honorer di wilayah masing-masing. Dengan demikian, diharapkan para guru honorer dapat semakin termotivasi dan profesional dalam menjalankan tugas mulia mereka.

Jalin Kedekatan: Mengenal Diri dan Orang Tercinta

Jalin Kedekatan: Mengenal Diri dan Orang Tercinta

Kedekatan emosional adalah fondasi penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang-orang yang kita cintai. Proses ini melibatkan pemahaman yang mendalam, penerimaan, dan koneksi yang tulus.

Langkah pertama dalam menjalin kedekatan adalah mengenal diri sendiri. Ini melibatkan introspeksi untuk memahami nilai-nilai, keyakinan, kekuatan, kelemahan, serta emosi yang kita rasakan. Dengan mengenali diri, kita dapat membangun kepercayaan diri dan menetapkan batasan yang sehat dalam berinteraksi dengan orang lain. Luangkan waktu untuk refleksi, meditasi, atau menulis jurnal untuk menggali lebih dalam tentang siapa diri Anda.

Setelah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, langkah selanjutnya adalah membangun kedekatan dengan orang tercinta. Ini bisa berarti pasangan, keluarga, sahabat, atau bahkan rekan kerja. Kedekatan tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses saling berbagi, mendengarkan dengan empati, dan menunjukkan ketertarikan yang tulus pada kehidupan mereka.

Komunikasi yang efektif memegang peranan krusial dalam menjalin kedekatan. Berbicaralah secara terbuka dan jujur tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan Anda. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain berbicara, tanpa menghakimi atau menyela. Tunjukkan minat pada apa yang mereka bagikan, ajukan pertanyaan lanjutan, dan validasi perasaan mereka.

Waktu berkualitas juga menjadi elemen penting. Sisihkan waktu khusus untuk dihabiskan bersama orang tercinta tanpa gangguan. Lakukan aktivitas yang kalian nikmati bersama, ciptakan pengalaman baru, dan bangun kenangan indah. Kehadiran fisik dan mental yang penuh perhatian akan memperkuat ikatan emosional.

Empati dan penerimaan adalah kunci untuk membangun kedekatan yang mendalam. Cobalah untuk memahami perspektif orang lain, bahkan jika Anda tidak selalu setuju. Terima mereka apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Hindari kritik yang merusak dan fokuslah pada dukungan dan pengertian.

Menjalin kedekatan membutuhkan kerentanan. Beranilah untuk membuka diri dan berbagi sisi diri Anda yang lebih dalam. Ketika kita menunjukkan diri kita yang sebenarnya, kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengenal kita pada tingkat yang lebih intim.

Kedekatan yang terjalin dengan baik akan memberikan rasa aman, dukungan, dan kebahagiaan dalam hidup kita. Ini adalah investasi berharga yang membutuhkan waktu, usaha, dan ketulusan, namun imbalannya adalah hubungan yang kaya dan memuaskan.