Mendikbudristek: Lebih dari 100 Ribu Guru di Indonesia Belum S1

Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan data terbaru mengenai kualifikasi pendidikan tenaga pendidik di Indonesia. Dalam sebuah acara diskusi daring yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, Mendikbudristek menyampaikan bahwa lebih dari 100 ribu Guru Indonesia saat ini belum memiliki kualifikasi pendidikan Sarjana (S1). Data ini menjadi perhatian serius pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Menurut Mendikbudristek, angka tersebut merupakan tantangan besar yang perlu segera diatasi. Beliau menjelaskan bahwa kualifikasi pendidikan seorang guru memiliki dampak signifikan terhadap kualitas proses belajar mengajar di kelas. “Kami menyadari bahwa kualitas Guru Indonesia adalah kunci utama untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter. Oleh karena itu, data mengenai lebih dari 100 ribu guru yang belum S1 ini menjadi prioritas utama kami,” ujar Nadiem Makarim dalam forum yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikbudristek.

Lebih lanjut, Mendikbudristek memaparkan bahwa sebaran Guru Indonesia yang belum S1 ini tidak merata di seluruh wilayah. Beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil dan tertinggal, memiliki persentase guru dengan kualifikasi di bawah S1 yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Hal ini tentu menjadi kendala dalam pemerataan kualitas pendidikan di seluruh pelosok negeri.

Pemerintah melalui Kemendikbudristek telah memiliki berbagai program untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan Guru Indonesia. Salah satunya adalah program bantuan studi lanjut bagi guru yang belum S1. Program ini memberikan dukungan finansial dan fasilitas belajar agar para guru dapat menyelesaikan pendidikan Sarjana mereka. Selain itu, Kemendikbudristek juga mendorong pemerintah daerah untuk aktif dalam memfasilitasi peningkatan kualifikasi guru di wilayah masing-masing.

“Kami mengajak seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun organisasi profesi guru, untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan Guru Indonesia,” kata Nadiem Makarim. Beliau menambahkan bahwa investasi dalam peningkatan kualitas guru adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

Data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) per April 2025 menunjukkan bahwa total jumlah guru di Indonesia mencapai sekitar 3,5 juta orang. Dengan lebih dari 100 ribu di antaranya belum S1, ini berarti sekitar 2,8% guru di Indonesia masih memiliki kualifikasi di bawah standar Sarjana. Pemerintah menargetkan angka ini dapat menurun secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang melalui berbagai program peningkatan kualifikasi. Diskusi lebih lanjut mengenai strategi peningkatan kualifikasi guru ini rencananya akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 15-16 Mei 2025. Diharapkan, akan ada langkah-langkah konkret yang disepakati untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan guru di seluruh Indonesia.