Di tengah tuntutan zaman yang kian kompleks, peran pendidikan tidak hanya berhenti pada kecerdasan intelektual, melainkan juga pada kemampuan membentuk insan berbudi. Guru, sebagai garda terdepan dalam sistem pendidikan, memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk insan berbudi yang berintegritas, beretika, dan berakhlak mulia. Artikel ini akan mengulas mengapa upaya membentuk insan berbudi menjadi esensial dan bagaimana guru melaksanakan tanggung jawab mulia ini dalam keseharian mereka.
Tugas guru dalam membentuk insan berbudi dimulai dengan keteladanan. Anak-anak dan remaja adalah peniru ulung; mereka menyerap nilai-nilai dari apa yang mereka lihat dan alami. Seorang guru yang menunjukkan kejujuran dalam perkataan, keadilan dalam tindakan, kesabaran dalam menghadapi tantangan, dan empati terhadap sesama akan menjadi contoh nyata yang paling efektif. Ketika siswa melihat guru mereka menerapkan nilai-nilai luhur, mereka akan cenderung meniru perilaku tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Nasional pada April 2025 menyebutkan bahwa sekitar 75% siswa sekolah menengah menyatakan bahwa sikap dan perilaku guru mereka sangat memengaruhi cara mereka memandang moral dan etika.
Selain menjadi teladan, guru juga harus secara aktif mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam setiap aspek pembelajaran. Ini bukan sekadar mata pelajaran terpisah, melainkan sebuah filosofi yang meresap dalam setiap interaksi dan kegiatan di sekolah. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, guru dapat membahas integritas seorang tokoh bangsa. Dalam pelajaran olahraga, guru dapat menekankan pentingnya sportivitas dan kerjasama tim. Melalui proyek kolaboratif, siswa belajar tanggung jawab, komunikasi, dan menghargai perbedaan pendapat. Guru menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai ini dalam konteks yang relevan.
Guru juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung. Di lingkungan seperti ini, siswa merasa nyaman untuk mengungkapkan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan bahkan membuat kesalahan, yang merupakan bagian alami dari proses belajar dan tumbuh. Guru dapat mengajarkan keterampilan sosial-emosional, seperti pengelolaan emosi, resolusi konflik secara damai, dan empati. Hal ini membantu siswa mengembangkan kecerdasan emosional yang vital untuk berinteraksi harmonis dalam masyarakat.
Pada akhirnya, tanggung jawab guru dalam membentuk insan berbudi adalah fondasi bagi pembangunan masyarakat yang beradab. Dengan dedikasi mereka, guru tidak hanya membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan kompas moral yang kuat, mempersiapkan mereka menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter, bertanggung jawab, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
