Kategori: Edukasi

Tunjangan Guru Meningkat: Mengurai Fokus Publik dan Realitas Kebijakan Baru

Tunjangan Guru Meningkat: Mengurai Fokus Publik dan Realitas Kebijakan Baru

Pernyataan Presiden mengenai Tunjangan Guru Meningkat telah menarik perhatian luas dan memicu berbagai interpretasi di kalangan masyarakat. Banyak yang langsung mengartikannya sebagai kenaikan gaji pokok secara langsung. Namun, penting untuk mengurai fokus publik dan memahami realitas kebijakan baru yang sebenarnya. Kebijakan ini lebih menitikberatkan pada peningkatan komponen tunjangan atau kompensasi tambahan, bukan pada perubahan gaji pokok guru Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN.

Realitas dari kebijakan Tunjangan Guru Meningkat ini dijelaskan lebih lanjut oleh pihak terkait. Bagi guru ASN, kompensasi tambahan yang dimaksud adalah tunjangan setara satu bulan gaji pokok. Tunjangan ini akan diberikan sebagai bentuk apresiasi dan peningkatan kesejahteraan. Sementara itu, untuk guru non-ASN yang telah memiliki sertifikat pendidik, ada peningkatan tunjangan profesi hingga mencapai Rp 2 juta per bulan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak guru non-ASN untuk mengikuti program sertifikasi profesi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada perubahan pada besaran gaji pokok bagi guru ASN maupun non-ASN. Kebijakan ini adalah bentuk penyesuaian kompensasi non-gaji pokok yang diharapkan dapat memberikan dorongan finansial signifikan bagi para pendidik. Langkah ini diambil dengan pertimbangan bahwa Tunjangan Guru Meningkat dapat menjadi insentif tanpa harus mengubah struktur penggajian dasar yang mungkin memerlukan penyesuaian anggaran yang lebih besar dan kompleks. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada November 2024, total guru ASN di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta orang, sedangkan guru non-ASN bersertifikasi berjumlah sekitar 1,2 juta orang, sehingga kebijakan ini akan menjangkau jutaan pendidik.

Penting bagi masyarakat, khususnya para guru, untuk memahami detail kebijakan ini agar tidak terjadi misinterpretasi. Fokus pada Tunjangan Guru Meningkat melalui tunjangan dan kompensasi tambahan adalah upaya pemerintah untuk memberikan apresiasi konkret terhadap dedikasi para guru, sekaligus mendorong peningkatan profesionalisme melalui sertifikasi. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, yang menjadi kunci kemajuan bangsa di masa depan.

DPR Minta Guru Lebih Inovatif Gunakan Teknologi

DPR Minta Guru Lebih Inovatif Gunakan Teknologi

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menekankan pentingnya peran guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara kreatif dalam proses belajar mengajar. Permintaan ini disampaikan sebagai respons terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. DPR mendorong agar para pendidik dapat lebih inovatif dalam mengintegrasikan perangkat TIK ke dalam metode pengajaran mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa.

Menurut Komisi X DPR, penguasaan dan pemanfaatan TIK secara lebih inovatif oleh guru bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Di era digital ini, siswa tumbuh dan berkembang denganExposure teknologi yang tinggi. Oleh karena itu, guru perlu beradaptasi dan menggunakan perangkat TIK seperti komputer, internet, aplikasi pembelajaran, dan platform digital lainnya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih engaging dan sesuai dengan gaya belajar siswa masa kini. Pemanfaatan TIK yang kreatif juga dapat membantu guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan cara yang lebih visual, audio, dan interaktif, sehingga pemahaman siswa dapat meningkat secara signifikan.

DPR juga menyoroti bahwa pemanfaatan TIK secara lebih inovatif oleh guru dapat membuka berbagai peluang baru dalam pembelajaran. Misalnya, guru dapat menggunakan platform kolaborasi daring untuk memberikan tugas kelompok yang memungkinkan siswa bekerja sama secara virtual. Aplikasi kuis interaktif dapat digunakan untuk menguji pemahaman siswa secara menyenangkan. Bahkan, guru dapat memanfaatkan sumber belajar daring yang tak terbatas untuk memperkaya materi pelajaran dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada siswa.

Pada tanggal 28 November 2023, dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, menyampaikan bahwa guru memiliki peran sentral dalam mentransformasi pendidikan Indonesia di era digital. Beliau menekankan bahwa Kemendikbudristek perlu memberikan dukungan dan pelatihan yang memadai kepada guru agar mereka dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan TIK secara efektif. Dukungan ini dapat berupa penyediaan infrastruktur TIK yang memadai di sekolah-sekolah, pelatihan berkelanjutan tentang pemanfaatan berbagai perangkat dan aplikasi TIK, serta pengembangan platform dan sumber belajar digital yang berkualitas.

Dengan guru yang semakin kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, menghasilkan generasi penerus bangsa yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan di era digital.

Sinergi BUMN: Membangun Kompetensi Pendidik Melalui Pelatihan Sertifikasi

Sinergi BUMN: Membangun Kompetensi Pendidik Melalui Pelatihan Sertifikasi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia melalui sinergi strategis. Dengan fokus pada peningkatan kompetensi pendidik, BUMN secara aktif menyelenggarakan program pelatihan sertifikasi guru, sebuah inisiatif yang krusial untuk mencetak guru-guru profesional dan berkualitas. Langkah ini menegaskan peran BUMN tidak hanya sebagai agen pembangunan ekonomi, tetapi juga sebagai motor penggerak kualitas sumber daya manusia.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu dari tiga pilar utama dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN, di samping lingkungan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kesadaran akan pentingnya sektor pendidikan inilah yang mendorong kolaborasi antara 48 BUMN untuk menggelar Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini dilaksanakan secara serentak di enam lokasi berbeda di Indonesia, mulai dari tanggal 11 hingga 12 Oktober 2022.

Pelatihan PPG ini dirancang untuk membantu para guru mempersiapkan diri menghadapi ujian sertifikasi profesi, yang merupakan syarat penting untuk meningkatkan status dan kualitas mereka. Lebih dari 1.000 guru berpartisipasi dalam pelatihan ini, baik secara luring maupun daring, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pendidik untuk terus mengembangkan kompetensi pendidik mereka. Selain pelatihan gratis, BUMN juga memberikan dukungan finansial berupa penggantian biaya ujian sertifikasi bagi guru-guru yang mengikuti ujian ulang, sebuah langkah nyata untuk meringankan beban para pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari upaya BUMN untuk berkontribusi pada pencetakan guru-guru yang tidak hanya cakap dalam mengajar, tetapi juga memiliki standar profesional yang diakui. Peningkatan kompetensi pendidik secara langsung akan berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah, yang pada gilirannya akan menghasilkan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Kolaborasi lintas BUMN dalam program ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kesadaran akan tanggung jawab sosial yang lebih besar.

Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, BUMN juga akan memberikan penghargaan kepada 2.022 guru di enam provinsi yang berhasil lulus ujian sertifikasi. Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi pendidik secara individual, tetapi juga mendorong ekosistem pendidikan yang lebih baik secara keseluruhan, menciptakan dampak positif jangka panjang bagi bangsa.

Mengenal WIT, WITA, WIB: Pembagian Waktu di Indonesia

Mengenal WIT, WITA, WIB: Pembagian Waktu di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas, memiliki tiga zona waktu utama: Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Pembagian ini bertujuan untuk menyesuaikan aktivitas masyarakat dengan perputaran bumi dan posisi geografis.

Waktu Indonesia Barat (WIB) memiliki selisih waktu +7 jam dari Coordinated Universal Time (UTC+7). Wilayah yang termasuk WIB meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WIB menjadi zona waktu dengan populasi terbesar dan pusat aktivitas ekonomi utama.

Selanjutnya, Waktu Indonesia Tengah (WITA) memiliki selisih waktu +8 jam dari UTC+8. WITA mencakup wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). WITA menjadi jembatan waktu antara bagian barat dan timur Indonesia.

Terakhir, Waktu Indonesia Timur (WIT) memiliki selisih waktu +9 jam dari UTC+9. WIT meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Papua Barat. WIT menjadi zona waktu paling timur di Indonesia, dengan perbedaan waktu signifikan dari WIB.

Pembagian zona waktu ini memudahkan koordinasi aktivitas sehari-hari, termasuk jadwal kerja, transportasi, dan komunikasi. Perbedaan waktu antar zona mengharuskan adanya penyesuaian saat berinteraksi atau melakukan perjalanan antar wilayah.

Secara historis, pembagian zona waktu di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya ditetapkan seperti saat ini. Tujuannya adalah untuk efisiensi dan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Memahami perbedaan WIT, WITA, dan WIB penting bagi siapa saja yang berinteraksi dengan Indonesia, baik untuk keperluan bisnis, pariwisata, maupun komunikasi. Mengetahui zona waktu yang tepat akan menghindari kesalahan penjadwalan dan komunikasi.

Dalam konteks global, perbedaan zona waktu ini juga perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan negara lain. Indonesia memiliki perbedaan waktu yang cukup signifikan dengan berbagai negara di dunia, yang perlu disesuaikan dalam komunikasi dan bisnis internasional.

Dengan memahami pembagian WIT, WITA, dan WIB, kita dapat lebih menghargai keragaman geografis Indonesia dan memudahkan interaksi antar wilayah serta dengan dunia internasional. Sistem zona waktu ini adalah bagian penting dari identitas dan administrasi negara.

Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Pernahkah Anda bertanya, mengapa benda bisa bergerak? Jawabannya terletak pada konsep fundamental dalam fisika yang disebut gaya. Gaya adalah agen penyebab perubahan gerak suatu benda. Tanpa gaya, benda akan cenderung mempertahankan keadaannya, baik diam maupun bergerak dengan kecepatan konstan.

Baca Juga: Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Hukum Pertama Newton, atau yang dikenal sebagai hukum kelembaman, menjelaskan fenomena ini. Sebuah benda akan terus berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya netto (gaya total yang tidak seimbang) yang bekerja padanya. Inilah mengapa kita perlu mendorong meja untuk menggesernya.

Lantas, dari mana datangnya gaya? Gaya muncul dari berbagai interaksi. Gaya gravitasi menarik semua benda bermassa saling mendekat. Gaya gesek muncul saat dua permukaan bersentuhan dan menghambat gerakan relatif di antara keduanya. Gaya otot memungkinkan kita mengangkat dan mendorong benda.

Hukum Kedua Newton memberikan kita pemahaman kuantitatif tentang hubungan antara gaya, massa, dan percepatan. Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya netto yang bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya (a=F/m). Gaya yang lebih besar menghasilkan percepatan yang lebih besar.

Untuk menggerakkan benda yang awalnya diam, kita harus menerapkan gaya yang cukup besar untuk mengatasi gaya gesek statis. Setelah benda mulai bergerak, gaya yang lebih kecil mungkin cukup untuk mempertahankan geraknya, asalkan gaya tersebut mampu mengatasi gaya gesek kinetik yang bekerja.

Sebaliknya, untuk menghentikan benda yang sedang bergerak, kita juga memerlukan gaya yang berlawanan arah dengan geraknya. Gaya pengereman pada kendaraan atau gaya gesekan antara alas kaki dan lantai saat kita berhenti berjalan adalah contoh aplikasi konsep ini.

Penting untuk memahami bahwa yang menyebabkan perubahan gerak adalah gaya netto, yaitu resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda. Jika beberapa gaya bekerja pada benda tetapi saling meniadakan, maka gaya netto adalah nol, dan benda tidak akan mengalami perubahan gerak.

Pemahaman mendasar tentang gaya membuka pintu untuk menjelaskan berbagai fenomena di sekitar kita. Mengapa bola menggelinding lalu berhenti? Mengapa kita terdorong ke belakang saat mobil dipercepat? Semua jawaban berakar pada konsep gaya dan hukum-hukum Newton.

Pendidik Jangan Tertinggal Era Digital, Kata Sekda Klaten: Adaptasi Kunci Kemajuan Pendidikan

Pendidik Jangan Tertinggal Era Digital, Kata Sekda Klaten: Adaptasi Kunci Kemajuan Pendidikan

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Ibu Sri Mulyani, menegaskan pentingnya bagi para pendidik untuk tidak tertinggal dalam menghadapi era digital. Di tengah pesatnya laju teknologi, adaptasi menjadi kunci utama agar proses belajar mengajar tetap relevan dan efektif. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi seluruh insan pendidikan bahwa kemajuan di era digital menuntut perubahan pendekatan dan penguasaan alat-alat baru dalam penyampaian materi kepada peserta didik.

Pernyataan tersebut disampaikan Ibu Sri Mulyani dalam sebuah seminar pendidikan yang diadakan di Pendopo Kabupaten Klaten pada hari Rabu, 15 Mei 2024. Beliau menekankan bahwa guru adalah ujung tombak dalam membentuk generasi penerus. Oleh karena itu, penguasaan teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. “Guru harus menjadi fasilitator yang cakap di era digital ini,” ujarnya, “mereka tidak boleh kalah dari teknologi, justru harus memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.”

Implementasi teknologi dalam pendidikan menawarkan berbagai keuntungan. Pendidik dapat memanfaatkan platform pembelajaran daring, aplikasi interaktif, sumber daya digital, dan media sosial untuk membuat materi pelajaran lebih menarik dan mudah diakses. Hal ini tidak hanya mempermudah penyampaian informasi, tetapi juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan digital yang penting di masa depan. Misalnya, penggunaan proyektor interaktif di kelas atau aplikasi e-learning untuk tugas di rumah.

Namun, adaptasi ini juga membawa tantangan. Tidak semua pendidik memiliki tingkat literasi digital yang sama, dan ketersediaan infrastruktur teknologi di beberapa daerah mungkin masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan institusi pendidikan perlu terus mendukung melalui pelatihan berkelanjutan, penyediaan akses internet yang memadai, dan fasilitas pendukung lainnya. Inisiatif pelatihan TIK bagi guru yang diadakan Dinas Pendidikan Klaten pada bulan Februari 2024 lalu adalah salah satu contoh konkret dukungan tersebut.

Sebagai kesimpulan, pesan Sekda Klaten bahwa pendidik tidak boleh tertinggal di era digital adalah seruan yang sangat relevan. Diperlukan komitmen dari setiap pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang semakin digital.

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa. Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan komitmen kementeriannya untuk terus meningkatkan kemampuan guru BK di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai penting untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi siswa di era modern ini.

Menurut Mendikbudristek dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Senin, 12 Mei 2025, peningkatan kemampuan guru BK menjadi prioritas karena mereka adalah garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan siswa, mulai dari masalah akademik, sosial, emosional, hingga perencanaan karir. “Guru BK bukan hanya sekadar memberikan nasihat, tetapi juga menjadi fasilitator, motivator, dan mitra bagi siswa dalam mengembangkan potensi diri secara optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendikbudristek menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan guru BK akan dilakukan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan. Program-program ini akan fokus pada penguatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru BK. Materi pelatihan akan mencakup pemahaman mendalam tentang psikologi perkembangan anak dan remaja, teknik konseling yang efektif, strategi pencegahan dan penanganan bullying, serta pemanfaatan teknologi dalam layanan BK.

Selain itu, Kemendikbudristek juga akan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara guru BK dengan pihak sekolah, orang tua, psikolog, dan tenaga ahli lainnya. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan sistem dukungan yang komprehensif bagi siswa. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menambahkan, “Kami percaya bahwa dengan kemampuan guru BK yang mumpuni dan kolaborasi yang solid, kita dapat menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, cerdas, dan berdaya saing.”

Langkah konkret yang akan segera diimplementasikan antara lain adalah penyediaan modul pelatihan BK yang lebih relevan dan aplikatif, peningkatan akses guru BK terhadap sumber daya dan informasi terkini, serta penguatan organisasi profesi guru BK sebagai wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kualitas layanan BK di sekolah-sekolah di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan siswa.

Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Bumi kita adalah gudang kekayaan yang tak ternilai harganya, menyimpan berbagai jenis sumber daya alam yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia dan ekosistem. Mengenal aneka sumber daya alam adalah langkah awal untuk memahami betapa pentingnya pengelolaan yang bijaksana demi masa depan yang berkelanjutan. Mari kita memulai eksplorasi kekayaan bumi dan mengagumi keragaman sumber daya yang tersedia.

Salah satu kategori utama adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources). Ini termasuk energi matahari yang tak terbatas, angin yang berhembus, air yang mengalir, panas bumi dari dalam perut bumi, serta biomassa dari tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya terbarukan adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas dan meminimalkan dampak lingkungan.

Di sisi lain, terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable resources). Ini meliputi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam yang terbentuk selama jutaan tahun dan akan habis jika terus dieksploitasi. Selain itu, mineral dan logam seperti emas, perak, dan besi juga termasuk dalam kategori ini. Pengelolaan sumber daya tak terbarukan yang efisien dan upaya daur ulang menjadi sangat penting untuk keberlanjutan.

Selain energi dan mineral, sumber daya alam hayati juga memegang peranan vital. Hutan menyediakan kayu, oksigen, dan habitat bagi berbagai spesies. Lautan dan perairan tawar menyediakan ikan dan sumber pangan lainnya. Tanah yang subur mendukung pertanian dan produksi makanan. Keanekaragaman hayati itu sendiri adalah sumber daya alam yang tak ternilai harganya, mendukung keseimbangan ekosistem dan menyediakan berbagai manfaat bagi manusia.

Eksplorasi kekayaan bumi harus diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pengelolaan yang bertanggung jawab. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Mengenal aneka sumber daya alam seharusnya mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan, seperti pengembangan energi terbarukan, praktik pertanian yang ramah lingkungan, dan upaya pelestarian alam.

Dengan menjelajahi kekayaan bumi dan memahami nilai setiap sumber daya alam, kita dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan manfaat dari planet kita. Mari kita menjadi penjaga sumber daya alam demi masa depan yang lebih baik.

Coding AI Jadi Kurikulum Opsional di SD-SMP: Guru Siap Dilatih

Coding AI Jadi Kurikulum Opsional di SD-SMP: Guru Siap Dilatih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana memasukkan coding dengan fokus pada kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu kurikulum opsional untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Langkah inovatif ini bertujuan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan penting di era digital. Sebagai persiapan, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan pelatihan intensif bagi para guru yang berminat untuk mengampu mata pelajaran kurikulum opsional ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Dr. Iwan Syahril, M.Si., dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Senin, 5 Mei 2025, di Jakarta, menjelaskan bahwa penambahan kurikulum opsional coding AI ini merupakan respons terhadap perkembangan pesat teknologi AI yang semakin merasuki berbagai aspek kehidupan. “Kami ingin anak-anak kita sejak dini memiliki pemahaman dasar tentang logika pemrograman dan konsep AI, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” ujarnya.  

Lebih lanjut, Dr. Iwan Syahril menambahkan bahwa sifat kurikulum opsional memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk memilih dan mengimplementasikannya sesuai dengan sumber daya dan minat siswa. Materi pembelajaran akan dirancang secara bertahap dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa SD dan SMP. Fokus utama bukan hanya pada penguasaan coding secara teknis, tetapi juga pada pengembangan kemampuan berpikir komputasional, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui pemanfaatan teknologi AI.

Sebagai langkah awal implementasi kurikulum opsional ini, Kemendikbudristek akan mengadakan serangkaian pelatihan bagi guru-guru yang tertarik untuk menjadi pengajar coding AI. Pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) di Bandung, akan mencakup materi dasar coding dengan bahasa pemrograman yang ramah untuk anak-anak, pengenalan konsep dasar AI, serta metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan. Para instruktur yang akan memberikan pelatihan ini merupakan ahli di bidang coding dan AI dari berbagai universitas dan industri teknologi. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para guru akan memiliki kompetensi yang memadai untuk mengimplementasikan kurikulum opsional coding AI di sekolah masing-masing, sehingga semakin banyak siswa yang memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan berharga ini.

Jalin Kedekatan: Mengenal Diri dan Orang Tercinta

Jalin Kedekatan: Mengenal Diri dan Orang Tercinta

Kedekatan emosional adalah fondasi penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang-orang yang kita cintai. Proses ini melibatkan pemahaman yang mendalam, penerimaan, dan koneksi yang tulus.

Langkah pertama dalam menjalin kedekatan adalah mengenal diri sendiri. Ini melibatkan introspeksi untuk memahami nilai-nilai, keyakinan, kekuatan, kelemahan, serta emosi yang kita rasakan. Dengan mengenali diri, kita dapat membangun kepercayaan diri dan menetapkan batasan yang sehat dalam berinteraksi dengan orang lain. Luangkan waktu untuk refleksi, meditasi, atau menulis jurnal untuk menggali lebih dalam tentang siapa diri Anda.

Setelah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, langkah selanjutnya adalah membangun kedekatan dengan orang tercinta. Ini bisa berarti pasangan, keluarga, sahabat, atau bahkan rekan kerja. Kedekatan tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses saling berbagi, mendengarkan dengan empati, dan menunjukkan ketertarikan yang tulus pada kehidupan mereka.

Komunikasi yang efektif memegang peranan krusial dalam menjalin kedekatan. Berbicaralah secara terbuka dan jujur tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan Anda. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain berbicara, tanpa menghakimi atau menyela. Tunjukkan minat pada apa yang mereka bagikan, ajukan pertanyaan lanjutan, dan validasi perasaan mereka.

Waktu berkualitas juga menjadi elemen penting. Sisihkan waktu khusus untuk dihabiskan bersama orang tercinta tanpa gangguan. Lakukan aktivitas yang kalian nikmati bersama, ciptakan pengalaman baru, dan bangun kenangan indah. Kehadiran fisik dan mental yang penuh perhatian akan memperkuat ikatan emosional.

Empati dan penerimaan adalah kunci untuk membangun kedekatan yang mendalam. Cobalah untuk memahami perspektif orang lain, bahkan jika Anda tidak selalu setuju. Terima mereka apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Hindari kritik yang merusak dan fokuslah pada dukungan dan pengertian.

Menjalin kedekatan membutuhkan kerentanan. Beranilah untuk membuka diri dan berbagi sisi diri Anda yang lebih dalam. Ketika kita menunjukkan diri kita yang sebenarnya, kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengenal kita pada tingkat yang lebih intim.

Kedekatan yang terjalin dengan baik akan memberikan rasa aman, dukungan, dan kebahagiaan dalam hidup kita. Ini adalah investasi berharga yang membutuhkan waktu, usaha, dan ketulusan, namun imbalannya adalah hubungan yang kaya dan memuaskan.