Kategori: berita

Penyelenggaraan Kompetisi: Mengukur dan Mengasah Kemampuan

Penyelenggaraan Kompetisi: Mengukur dan Mengasah Kemampuan

Dalam setiap bidang, baik itu olahraga, seni, maupun profesional, penyelenggaraan kompetisi memegang peranan vital. Kompetisi bukan hanya tentang memperebutkan gelar juara atau hadiah, melainkan sebuah platform esensial untuk mengukur dan mengasah kemampuan individu maupun tim. Ini adalah medan uji di mana batas-batas diri didorong, strategi diuji, dan potensi sejati dapat terungkap.

Salah satu fungsi utama kompetisi adalah sebagai alat ukur. Melalui kompetisi, peserta dapat melihat sejauh mana kemajuan mereka dibandingkan dengan standar atau dengan pesaing lain. Dalam olahraga, ini berarti atlet dapat membandingkan kecepatan, kekuatan, atau teknik mereka. Dalam bidang seni, seniman dapat menguji kreativitas dan keterampilan teknis mereka di hadapan juri. Proses pengukuran ini memberikan umpan balik yang objektif, menyoroti area kekuatan yang perlu dipertahankan dan area kelemahan yang memerlukan perbaikan. Tanpa pengukuran ini, sulit bagi individu atau tim untuk mengetahui posisi mereka dan arah pengembangan selanjutnya.

Lebih dari sekadar pengukuran, kompetisi juga menjadi arena untuk mengasah kemampuan. Tekanan dan intensitas yang ada dalam sebuah kompetisi seringkali tidak dapat disimulasikan dalam sesi latihan biasa. Di bawah tekanan inilah, atlet atau peserta dipaksa untuk berpikir lebih cepat, membuat keputusan yang lebih baik, dan mengeksekusi keterampilan mereka dengan presisi tinggi. Situasi kompetitif menuntut adaptasi cepat dan kemampuan untuk mengatasi tantangan tak terduga, yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas mental dan fisik. Pengalaman berkompetisi juga membangun ketahanan mental, kepercayaan diri, dan kemampuan mengelola emosi.

Selain itu, kompetisi juga mendorong inovasi dan pengembangan. Ketika individu atau tim berhadapan dengan pesaing yang kuat, mereka terdorong untuk mencari cara-cara baru untuk meningkatkan performa. Ini bisa berarti mengadaptasi teknik baru, mengembangkan strategi yang belum pernah dicoba, atau bahkan berinvestasi dalam pelatihan yang lebih canggih. Lingkungan kompetitif menumbuhkan keinginan untuk terus belajar dan berinovasi, memastikan bahwa standar terus meningkat.

PGSI memahami bahwa kemajuan gulat tidak hanya bergantung pada atlet. Oleh karena itu, organisasi ini juga berinvestasi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui program pelatihan dan sertifikasi, PGSI

Fireman’s Carry: Angkat Bahu, Banting Lawan, Raih Dominasi

Fireman’s Carry: Angkat Bahu, Banting Lawan, Raih Dominasi

Dalam ranah grappling yang intens seperti gulat, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), dan Mixed Martial Arts (MMA), takedown yang efektif adalah fondasi untuk meraih kemenangan. Salah satu teknik klasik dan kuat yang patut dikuasai adalah Fireman’s Carry. Teknik ini melibatkan mengangkat lawan di bahu dan menjatuhkannya ke belakang, memberikan peluang besar untuk mengamankan posisi mount atau side control yang dominan.

Mengapa Fireman’s Carry Begitu Diandalkan?

Fireman’s Carry dikenal karena kemampuannya untuk dengan cepat mengubah posisi netral menjadi keuntungan signifikan. Dengan memanfaatkan momentum dan pusat gravitasi lawan, teknik ini memungkinkan praktisi untuk mengangkat dan membanting lawan dengan relatif efisien. Selain itu, Fireman’s Carry dapat dieksekusi dari berbagai clinch dan situasi berdiri, menjadikannya alat serbaguna dalam grappling arsenal.

Langkah-Langkah Melakukan Fireman’s Carry Takedown:

  1. Secure the Tie (Amankan Pegangan): Mulailah dengan mengamankan clinch yang kuat pada lawan. Kontrol pada lengan dan tubuh bagian atas lawan sangat penting untuk keberhasilan Fireman’s Carry. Pegangan yang umum adalah inside tie atau collar tie.
  2. Penetration Step (Langkah Penetrasi): Ambil langkah maju yang dalam dengan salah satu kaki Anda di antara kaki lawan. Lutut kaki depan Anda idealnya menyentuh matras, membawa level Anda di bawah pusat gravitasi lawan.
  3. Level Change (Perubahan Level): Bersamaan dengan langkah penetrasi, turunkan pinggul Anda serendah mungkin sambil menjaga punggung tetap lurus. Perubahan level yang baik akan membuat Anda sulit dijangkau untuk serangan balasan.
  4. Arm and Leg Control (Kontrol Lengan dan Kaki): Saat Anda melakukan penetrasi, arahkan satu lengan Anda di bawah salah satu lengan lawan dan raih kaki lawan yang berlawanan dengan lengan tersebut. Tangan Anda yang lain dapat memegang paha atau pinggul lawan untuk kontrol tambahan.
  5. Lift and Load (Angkat dan Bebankan): Gunakan kekuatan kaki dan pinggul Anda untuk mengangkat lawan ke atas bahu Anda. Pastikan tubuh lawan berada dalam posisi yang stabil dan aman di atas bahu Anda. Kepala Anda harus berada di bawah ketiak lawan.
Hari Guru Nasional: Khofifah Minta Guru Berinovasi

Hari Guru Nasional: Khofifah Minta Guru Berinovasi

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan penting kepada para pendidik untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas. Imbauan ini bertujuan agar guru-guru di Jawa Timur mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital dan menghasilkan metode pembelajaran yang relevan di era modern. Puncak peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jawa Timur diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 November 2023, pukul 09.00 WIB, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dihadiri oleh ribuan guru dari berbagai daerah.

Gubernur Khofifah menekankan peran krusial guru sebagai garda terdepan dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi berbagai tantangan global. Beliau berharap para guru dapat menjadi agen perubahan yang mampu menanamkan nilai-nilai positif serta keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Salah satu implementasi nyata dari pesan ini adalah dorongan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di semua jenjang pendidikan. Jawa Timur sendiri patut berbangga, sebab memiliki jumlah lembaga pendidikan terbanyak yang secara mandiri telah mendaftar untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Hal ini menunjukkan semangat inovasi yang tinggi di kalangan pendidik Jawa Timur.

Dedikasi dan kerja keras para guru di Jawa Timur telah membuahkan hasil yang membanggakan. Khofifah mengapresiasi tingginya kualitas pendidikan di provinsi tersebut, yang terbukti dengan capaian selama empat tahun berturut-turut, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mendapatkan penghargaan dalam ajang Ki Hajar Award 2023, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dalam memajukan teknologi pendidikan. Prestasi lainnya adalah kemenangan Jawa Timur dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional pada tahun 2023, yang turut mencerminkan kualitas pengajaran yang unggul.

Dalam kesempatan Hari Guru Nasional itu pula, Gubernur Khofifah memberikan berbagai penghargaan kepada siswa dan guru berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Tak hanya itu, sebagai bentuk kejutan dan perhatian, sejumlah guru yang kebetulan berulang tahun tepat di Hari Guru Nasional juga menerima hadiah laptop, yang diharapkan dapat menunjang aktivitas belajar mengajar mereka. Pesan Khofifah di Hari Guru ini adalah panggilan untuk terus berinovasi, berkreasi, dan menjadi teladan bagi anak bangsa, demi masa depan pendidikan yang lebih cerah.

Guru Mengajar di Tengah Pandemi (Daring Sulit): Pahlawan Adaptasi di Era Pembelajaran Jarak Jauh

Guru Mengajar di Tengah Pandemi (Daring Sulit): Pahlawan Adaptasi di Era Pembelajaran Jarak Jauh

Pandemi COVID-19 menghantam dunia dengan dahsyat, memaksa seluruh sektor untuk beradaptasi, tak terkecuali pendidikan. Di garis depan perubahan ini, berdiri para guru yang mengajar di tengah pandemi (daring sulit). Mereka adalah pejuang tanpa tanda jasa yang beradaptasi dengan segala keterbatasan teknologi demi memastikan pembelajaran tetap berjalan, sebuah bukti nyata dedikasi tak terbatas untuk masa depan anak bangsa.

Tantangan Pembelajaran Daring yang Tidak Mudah

Ketika sekolah-sekolah di seluruh dunia ditutup, pembelajaran daring menjadi satu-satunya solusi. Namun, realitas di lapangan jauh dari kata ideal. Bagi banyak guru, terutama mereka yang berada di daerah dengan infrastruktur terbatas atau yang kurang familiar dengan teknologi, ini adalah tantangan yang masif. Sinyal internet yang tidak stabil, ketersediaan perangkat yang minim, hingga kemampuan orang tua untuk mendampingi belajar daring, semuanya menjadi kendala. Inilah mengapa frasa “daring sulit” begitu relevan bagi mereka.

Banyak guru harus berjuang keras untuk menguasai berbagai platform pembelajaran online, membuat materi yang menarik secara digital, dan menemukan cara efektif untuk berinteraksi dengan siswa melalui layar. Jam kerja mereka menjadi tidak terbatas, seringkali harus melayani pertanyaan siswa hingga larut malam. Tekanan untuk memastikan setiap siswa tetap terjangkau pendidikan di tengah keterbatasan teknologi menjadi beban berat di pundak mereka.Adaptasi dengan Segala Keterbatasan Teknologi

Meskipun dihadapkan pada kesulitan yang luar biasa, para guru mengajar di tengah pandemi ini menunjukkan semangat adaptasi yang luar biasa. Mereka tidak menyerah. Sebaliknya, mereka beradaptasi dengan segala keterbatasan teknologi dengan cara-cara inovatif:

  • Pemanfaatan Aplikasi Sederhana: Menggunakan aplikasi pesan instan atau media sosial yang lebih familiar bagi siswa dan orang tua untuk mengirimkan materi dan tugas.
  • Modul Belajar Mandiri: Membuat modul atau lembar kerja yang dapat dicetak dan didistribusikan secara offline bagi siswa yang tidak memiliki akses internet.
  • Kunjungan Rumah: Beberapa guru bahkan rela mengunjungi rumah siswa satu per satu (dengan protokol kesehatan ketat) untuk memastikan mereka mendapatkan materi dan bimbingan.
  • Kolaborasi antar Guru: Saling berbagi resource dan pengalaman untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala daring.
Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Pernahkah Anda bertanya, mengapa benda bisa bergerak? Jawabannya terletak pada konsep fundamental dalam fisika yang disebut gaya. Gaya adalah agen penyebab perubahan gerak suatu benda. Tanpa gaya, benda akan cenderung mempertahankan keadaannya, baik diam maupun bergerak dengan kecepatan konstan.

Baca Juga: Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Hukum Pertama Newton, atau yang dikenal sebagai hukum kelembaman, menjelaskan fenomena ini. Sebuah benda akan terus berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya netto (gaya total yang tidak seimbang) yang bekerja padanya. Inilah mengapa kita perlu mendorong meja untuk menggesernya.

Lantas, dari mana datangnya gaya? Gaya muncul dari berbagai interaksi. Gaya gravitasi menarik semua benda bermassa saling mendekat. Gaya gesek muncul saat dua permukaan bersentuhan dan menghambat gerakan relatif di antara keduanya. Gaya otot memungkinkan kita mengangkat dan mendorong benda.

Hukum Kedua Newton memberikan kita pemahaman kuantitatif tentang hubungan antara gaya, massa, dan percepatan. Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya netto yang bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya (a=F/m). Gaya yang lebih besar menghasilkan percepatan yang lebih besar.

Untuk menggerakkan benda yang awalnya diam, kita harus menerapkan gaya yang cukup besar untuk mengatasi gaya gesek statis. Setelah benda mulai bergerak, gaya yang lebih kecil mungkin cukup untuk mempertahankan geraknya, asalkan gaya tersebut mampu mengatasi gaya gesek kinetik yang bekerja.

Sebaliknya, untuk menghentikan benda yang sedang bergerak, kita juga memerlukan gaya yang berlawanan arah dengan geraknya. Gaya pengereman pada kendaraan atau gaya gesekan antara alas kaki dan lantai saat kita berhenti berjalan adalah contoh aplikasi konsep ini.

Penting untuk memahami bahwa yang menyebabkan perubahan gerak adalah gaya netto, yaitu resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda. Jika beberapa gaya bekerja pada benda tetapi saling meniadakan, maka gaya netto adalah nol, dan benda tidak akan mengalami perubahan gerak.

Pemahaman mendasar tentang gaya membuka pintu untuk menjelaskan berbagai fenomena di sekitar kita. Mengapa bola menggelinding lalu berhenti? Mengapa kita terdorong ke belakang saat mobil dipercepat? Semua jawaban berakar pada konsep gaya dan hukum-hukum Newton.

Guru Harus Arahkan Murid ke Kearifan Lokal, Kata Dirjen Dikdasmen

Guru Harus Arahkan Murid ke Kearifan Lokal, Kata Dirjen Dikdasmen

Pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan identitas. Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) menegaskan bahwa guru harus arahkan murid ke kearifan lokal. Pesan ini menekankan pentingnya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya dan tradisi setempat kepada generasi muda. Ini adalah langkah krusial untuk menjaga akar budaya bangsa di tengah arus globalisasi.

Kearifan lokal mencakup berbagai aspek, mulai dari nilai-nilai gotong royong, toleransi, etika lingkungan, hingga praktik-praktik adat yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika guru harus arahkan murid pada pemahaman ini, mereka tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan pengalaman nyata tentang bagaimana nilai-nilai tersebut diaplikasikan. Misalnya, melalui kegiatan berbasis proyek yang melibatkan eksplorasi situs sejarah lokal, partisipasi dalam upacara adat (jika sesuai dan diizinkan), atau studi tentang praktik pertanian tradisional yang berkelanjutan.

Manfaat dari penanaman kearifan lokal ini sangat besar. Pertama, ini membantu siswa mengembangkan rasa bangga terhadap identitas budaya mereka. Kedua, kearifan lokal seringkali mengandung solusi adaptif terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan yang relevan hingga saat ini, memberikan perspektif alternatif dari solusi modern. Ketiga, pemahaman terhadap budaya sendiri dapat memupuk sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, karena siswa belajar mengenali keberagaman yang ada di lingkungan mereka sendiri sebelum berinteraksi dengan budaya lain. Oleh karena itu, guru harus arahkan murid secara sistematis.

Sebagai contoh, pada hari Selasa, 7 Mei 2024, pukul 11.00 WIB, dalam sebuah seminar pendidikan bertema “Pendidikan Berbasis Karakter dan Budaya” di Jakarta, Dirjen Dikdasmen, Ibu Dr. Sri Rejeki, menegaskan bahwa peran guru sangat sentral dalam mentransformasi kearifan lokal menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Beliau juga menambahkan bahwa sudah saatnya guru harus arahkan murid pada praktik nyata pelestarian budaya.

Dengan demikian, ketika guru harus arahkan murid ke kearifan lokal, mereka tidak hanya memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi juga memainkan peran vital dalam menjaga warisan budaya bangsa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara karakter, dan bangga akan identitas budayanya.

Pendidikan IPA: Kunci Kurangi Perokok Aktif Usia Muda?

Pendidikan IPA: Kunci Kurangi Perokok Aktif Usia Muda?

Meningkatnya angka perokok aktif di usia muda menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat. Berbagai upaya pencegahan terus digalakkan, dan salah satu pendekatan yang dinilai efektif adalah melalui pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah. Bagaimana mata pelajaran ini dapat menjadi kunci dalam menekan kebiasaan merokok di kalangan remaja?

Pendidikan IPA memiliki peran strategis dalam membekali siswa dengan pemahaman mendasar tentang tubuh manusia dan dampaknya jika terpapar zat berbahaya seperti rokok. Materi tentang sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, hingga bahaya zat-zat kimia dalam rokok dapat dijelaskan secara ilmiah dan faktual. Dengan memahami mekanisme kerusakan organ tubuh akibat merokok, diharapkan siswa memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan risiko kesehatan jangka panjang.

Selain itu, pembelajaran IPA juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa. Mereka dapat diajak untuk meneliti data dan statistik tentang prevalensi perokok muda, akibat kesehatan yang ditimbulkan, serta taktik industri rokok dalam menargetkan remaja. Kemampuan menganalisis informasi ini akan membantu siswa untuk tidak mudah termakan propaganda dan mitos tentang rokok.

Integrasi isu kesehatan dalam pembelajaran IPA juga dapat dilakukan melalui diskusi interaktif, studi kasus, atau proyek penelitian sederhana. Misalnya, siswa dapat melakukan survei tentang kebiasaan merokok di lingkungan sekolah atau membuat poster kampanye anti-rokok berdasarkan pengetahuan ilmiah yang telah mereka pelajari. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih relevan dan melibatkan siswa secara aktif.

Pendidikan IPA yang efektif tidak hanya menyampaikan informasi tentang bahaya rokok, tetapi juga menanamkan nilai-nilai hidup sehat dan pentingnya menjaga diri. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsekuensi merokok bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain, diharapkan siswa memiliki motivasi internal untuk menjauhi kebiasaan buruk ini.

Meskipun pendidikan IPA bukan satu-satunya solusi, namun perannya sangat signifikan dalam upaya pencegahan perokok aktif usia muda. Dengan pendekatan yang tepat dan terintegrasi, pembelajaran IPA dapat menjadi fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru BK Akan Ditingkatkan Mendikbudristek: Ini Alasannya

Kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memegang peranan krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan holistik siswa. Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan komitmen kementeriannya untuk terus meningkatkan kemampuan guru BK di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai penting untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi siswa di era modern ini.

Menurut Mendikbudristek dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada hari Senin, 12 Mei 2025, peningkatan kemampuan guru BK menjadi prioritas karena mereka adalah garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan siswa, mulai dari masalah akademik, sosial, emosional, hingga perencanaan karir. “Guru BK bukan hanya sekadar memberikan nasihat, tetapi juga menjadi fasilitator, motivator, dan mitra bagi siswa dalam mengembangkan potensi diri secara optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendikbudristek menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan guru BK akan dilakukan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan. Program-program ini akan fokus pada penguatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru BK. Materi pelatihan akan mencakup pemahaman mendalam tentang psikologi perkembangan anak dan remaja, teknik konseling yang efektif, strategi pencegahan dan penanganan bullying, serta pemanfaatan teknologi dalam layanan BK.

Selain itu, Kemendikbudristek juga akan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara guru BK dengan pihak sekolah, orang tua, psikolog, dan tenaga ahli lainnya. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan sistem dukungan yang komprehensif bagi siswa. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menambahkan, “Kami percaya bahwa dengan kemampuan guru BK yang mumpuni dan kolaborasi yang solid, kita dapat menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, cerdas, dan berdaya saing.”

Langkah konkret yang akan segera diimplementasikan antara lain adalah penyediaan modul pelatihan BK yang lebih relevan dan aplikatif, peningkatan akses guru BK terhadap sumber daya dan informasi terkini, serta penguatan organisasi profesi guru BK sebagai wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kualitas layanan BK di sekolah-sekolah di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan siswa.

Teknik Jatuhan: Membawa Pertarungan ke Matras dan Mengamankan Keunggulan

Teknik Jatuhan: Membawa Pertarungan ke Matras dan Mengamankan Keunggulan

Dalam disiplin olahraga pertarungan seperti gulat, judo, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), dan seni bela diri campuran (MMA), teknik jatuhan atau takedown adalah fundamental untuk mengontrol jalannya pertarungan. Teknik jatuhan bertujuan untuk membawa lawan dari posisi berdiri ke matras, di mana dinamika pertarungan dapat berubah secara signifikan dan peluang untuk grappling serta submission terbuka lebar. Penguasaan berbagai teknik jatuhan memberikan seorang petarung kemampuan untuk mendikte arena pertarungan.

Efektivitas sebuah teknik jatuhan bergantung pada kombinasi kecepatan, kekuatan, teknik, dan timing yang tepat. Seorang petarung yang mahir akan mencari celah dalam posisi berdiri lawan, memanfaatkan ketidakseimbangan mereka, dan menggunakan berbagai manuver untuk membawa mereka ke bawah. Keberhasilan teknik jatuhan seringkali menjadi penentu awal dominasi dalam sebuah pertandingan.

Berbagai jenis teknik jatuhan ada, masing-masing dengan mekanika dan fokus yang berbeda. Dalam gulat, beberapa teknik jatuhan yang umum meliputi single leg takedown (menangkap satu kaki lawan), double leg takedown (menangkap kedua kaki lawan), high crotch (menangkap satu kaki di atas lutut), dan berbagai jenis bantingan yang diawali dengan clinch. Setiap teknik memanfaatkan leverage dan pergerakan tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan efisien.

Dalam judo, teknik jatuhan dikenal sebagai tachi-waza (teknik berdiri). Beberapa contohnya adalah osoto gari (sapuan kaki luar besar), ippon seoi nage (bantingan satu tangan melalui punggung), dan uchi mata (sapuan paha dalam). Judo menekankan pada penggunaan kuzushi (memecah keseimbangan) sebelum melakukan takedown yang mulus dan efektif.

Dalam Brazilian Jiu-Jitsu dan MMA, meskipun pertarungan di matras menjadi fokus utama, kemampuan untuk melakukan teknik jatuhan yang baik sangat penting untuk mengontrol posisi awal. Seorang grappler yang mahir dapat menggunakan single leg, double leg, atau trips (sandungan) untuk membawa lawan ke matras dan kemudian menerapkan guard atau posisi kontrol lainnya.

Latihan untuk menguasai teknik jatuhan melibatkan pengembangan kekuatan kaki, pinggul, dan inti tubuh, serta peningkatan kecepatan dan kelincahan. Drill yang berfokus pada teknik takedown spesifik, seringkali dipasangkan dengan transisi ke ground game, sangat penting. Pemahaman tentang footwork (gerakan kaki), body positioning (posisi tubuh), dan kemampuan membaca pergerakan lawan adalah kunci untuk melakukan teknik jatuhan dengan sukses.

Jeratan Utang Online: Mengapa Banyak Pendidik Terperangkap Pinjol?

Jeratan Utang Online: Mengapa Banyak Pendidik Terperangkap Pinjol?

Fenomena memprihatinkan tengah melanda dunia pendidikan. Semakin banyak guru yang terjerat dalam jeratan utang online, khususnya melalui platform pinjaman online (pinjol). Pakar ekonomi, Rhenald Kasali, baru-baru ini menyoroti isu krusial ini, mengungkapkan betapa mudahnya akses pinjol justru menjadi bumerang bagi stabilitas finansial para pendidik. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini terperangkap dalam lingkaran setan jeratan utang?

Salah satu faktor utama adalah kemudahan dan kecepatan pencairan dana yang ditawarkan oleh pinjol. Tanpa proses birokrasi yang rumit seperti di bank konvensional, guru seringkali tergoda untuk menggunakan pinjol sebagai solusi instan masalah keuangan. Namun, kemudahan ini seringkali diiringi dengan bunga yang sangat tinggi dan jangka waktu pembayaran yang singkat, yang justru memperberat beban finansial mereka.

Selain itu, literasi keuangan yang rendah juga menjadi penyebab signifikan. Banyak guru yang kurang memahami risiko dan konsekuensi dari jeratan utang online. Mereka mungkin tidak menyadari besarnya bunga yang harus dibayar atau denda keterlambatan yang mengintai. Akibatnya, utang yang awalnya kecil bisa dengan cepat membengkak dan sulit untuk dilunasi.

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah tekanan ekonomi dan kebutuhan mendesak. Gaji yang pas-pasan terkadang memaksa guru mencari alternatif pendanaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, atau bahkan kebutuhan mendesak lainnya. Dalam kondisi terdesak, pinjol seringkali terlihat sebagai solusi cepat tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang.

Data dan Informasi Terkait:

  • Tanggal: 15 Mei 2025
  • Lokasi: Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat
  • Petugas yang Berwenang: Kompol Agus Setiawan, S.H., M.H. (Kepala Unit Cyber Crime Polrestabes Bandung) sedang melakukan penyelidikan terkait laporan peningkatan kasus guru terjerat pinjol ilegal di wilayahnya.
  • Temuan Awal: Berdasarkan data yang dihimpun per tanggal tersebut, lebih dari 70% guru yang mengajukan konsultasi ke serikat guru setempat mengaku memiliki pinjaman online dengan bunga di atas batas wajar.
  • Imbauan: Dinas Pendidikan Kota Bandung mengeluarkan surat edaran No. 421/DP/V/2025 pada hari Senin, 12 Mei 2025, yang berisi imbauan kepada seluruh guru untuk berhati-hati terhadap penawaran pinjaman online dan meningkatkan literasi keuangan.

Penting bagi para guru untuk lebih waspada dan bijak dalam mengelola keuangan. Mencari informasi dan berkonsultasi dengan ahli keuangan atau serikat guru dapat membantu menghindari jeratan utang online yang merugikan. Pemerintah dan pihak terkait juga diharapkan dapat memberikan solusi dan perlindungan bagi para pendidik agar terhindar dari masalah ini.