Bulan: Mei 2025

Tunjangan Guru Meningkat: Mengurai Fokus Publik dan Realitas Kebijakan Baru

Tunjangan Guru Meningkat: Mengurai Fokus Publik dan Realitas Kebijakan Baru

Pernyataan Presiden mengenai Tunjangan Guru Meningkat telah menarik perhatian luas dan memicu berbagai interpretasi di kalangan masyarakat. Banyak yang langsung mengartikannya sebagai kenaikan gaji pokok secara langsung. Namun, penting untuk mengurai fokus publik dan memahami realitas kebijakan baru yang sebenarnya. Kebijakan ini lebih menitikberatkan pada peningkatan komponen tunjangan atau kompensasi tambahan, bukan pada perubahan gaji pokok guru Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN.

Realitas dari kebijakan Tunjangan Guru Meningkat ini dijelaskan lebih lanjut oleh pihak terkait. Bagi guru ASN, kompensasi tambahan yang dimaksud adalah tunjangan setara satu bulan gaji pokok. Tunjangan ini akan diberikan sebagai bentuk apresiasi dan peningkatan kesejahteraan. Sementara itu, untuk guru non-ASN yang telah memiliki sertifikat pendidik, ada peningkatan tunjangan profesi hingga mencapai Rp 2 juta per bulan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak guru non-ASN untuk mengikuti program sertifikasi profesi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada perubahan pada besaran gaji pokok bagi guru ASN maupun non-ASN. Kebijakan ini adalah bentuk penyesuaian kompensasi non-gaji pokok yang diharapkan dapat memberikan dorongan finansial signifikan bagi para pendidik. Langkah ini diambil dengan pertimbangan bahwa Tunjangan Guru Meningkat dapat menjadi insentif tanpa harus mengubah struktur penggajian dasar yang mungkin memerlukan penyesuaian anggaran yang lebih besar dan kompleks. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada November 2024, total guru ASN di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta orang, sedangkan guru non-ASN bersertifikasi berjumlah sekitar 1,2 juta orang, sehingga kebijakan ini akan menjangkau jutaan pendidik.

Penting bagi masyarakat, khususnya para guru, untuk memahami detail kebijakan ini agar tidak terjadi misinterpretasi. Fokus pada Tunjangan Guru Meningkat melalui tunjangan dan kompensasi tambahan adalah upaya pemerintah untuk memberikan apresiasi konkret terhadap dedikasi para guru, sekaligus mendorong peningkatan profesionalisme melalui sertifikasi. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, yang menjadi kunci kemajuan bangsa di masa depan.

Penyelenggaraan Kompetisi: Mengukur dan Mengasah Kemampuan

Penyelenggaraan Kompetisi: Mengukur dan Mengasah Kemampuan

Dalam setiap bidang, baik itu olahraga, seni, maupun profesional, penyelenggaraan kompetisi memegang peranan vital. Kompetisi bukan hanya tentang memperebutkan gelar juara atau hadiah, melainkan sebuah platform esensial untuk mengukur dan mengasah kemampuan individu maupun tim. Ini adalah medan uji di mana batas-batas diri didorong, strategi diuji, dan potensi sejati dapat terungkap.

Salah satu fungsi utama kompetisi adalah sebagai alat ukur. Melalui kompetisi, peserta dapat melihat sejauh mana kemajuan mereka dibandingkan dengan standar atau dengan pesaing lain. Dalam olahraga, ini berarti atlet dapat membandingkan kecepatan, kekuatan, atau teknik mereka. Dalam bidang seni, seniman dapat menguji kreativitas dan keterampilan teknis mereka di hadapan juri. Proses pengukuran ini memberikan umpan balik yang objektif, menyoroti area kekuatan yang perlu dipertahankan dan area kelemahan yang memerlukan perbaikan. Tanpa pengukuran ini, sulit bagi individu atau tim untuk mengetahui posisi mereka dan arah pengembangan selanjutnya.

Lebih dari sekadar pengukuran, kompetisi juga menjadi arena untuk mengasah kemampuan. Tekanan dan intensitas yang ada dalam sebuah kompetisi seringkali tidak dapat disimulasikan dalam sesi latihan biasa. Di bawah tekanan inilah, atlet atau peserta dipaksa untuk berpikir lebih cepat, membuat keputusan yang lebih baik, dan mengeksekusi keterampilan mereka dengan presisi tinggi. Situasi kompetitif menuntut adaptasi cepat dan kemampuan untuk mengatasi tantangan tak terduga, yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas mental dan fisik. Pengalaman berkompetisi juga membangun ketahanan mental, kepercayaan diri, dan kemampuan mengelola emosi.

Selain itu, kompetisi juga mendorong inovasi dan pengembangan. Ketika individu atau tim berhadapan dengan pesaing yang kuat, mereka terdorong untuk mencari cara-cara baru untuk meningkatkan performa. Ini bisa berarti mengadaptasi teknik baru, mengembangkan strategi yang belum pernah dicoba, atau bahkan berinvestasi dalam pelatihan yang lebih canggih. Lingkungan kompetitif menumbuhkan keinginan untuk terus belajar dan berinovasi, memastikan bahwa standar terus meningkat.

PGSI memahami bahwa kemajuan gulat tidak hanya bergantung pada atlet. Oleh karena itu, organisasi ini juga berinvestasi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui program pelatihan dan sertifikasi, PGSI

Bagaimana Kebutuhan Terpenuhi? Belajar Ekonomi Sederhana!

Bagaimana Kebutuhan Terpenuhi? Belajar Ekonomi Sederhana!

Setiap hari, kita memiliki berbagai kebutuhan yang ingin terpenuhi. Dari makanan, pakaian, hingga hiburan. Namun, sumber daya yang kita miliki terbatas. Lantas, bagaimana semua kebutuhan itu bisa terpenuhi? Jawabannya ada pada prinsip ekonomi sederhana.

Kebutuhan dan Keinginan: Memahami Prioritas Utama Kita

Pertama, kita harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal esensial untuk bertahan hidup, seperti makan dan minum. Keinginan adalah hal yang membuat hidup lebih nyaman atau menyenangkan. Memahami prioritas ini sangat penting dalam mengatur keuangan.

Sumber Daya Terbatas: Uang, Waktu, dan Kemampuan Diri

Sumber daya yang kita miliki sifatnya terbatas. Uang yang dimiliki tidak selalu cukup untuk semua keinginan. Waktu kita juga terbatas dalam sehari. Begitu pula dengan kemampuan dan energi diri kita. Ini adalah batasan yang harus kita kelola.

Pilihan dan Pengorbanan: Konsep Biaya Peluang dalam Hidup

Karena sumber daya terbatas, kita harus membuat pilihan. Setiap pilihan berarti ada pengorbanan terhadap pilihan lain. Inilah yang disebut biaya peluang. Misalnya, membeli buku berarti tidak membeli cemilan. Setiap keputusan punya konsekuensi.

Produksi Barang dan Jasa: Memenuhi Kebutuhan Konsumen

Kebutuhan kita terpenuhi melalui produksi barang dan jasa. Petani menghasilkan beras, pabrik membuat pakaian. Ada juga jasa seperti transportasi atau pendidikan. Proses ini melibatkan sumber daya dan tenaga kerja.

Distribusi: Cara Barang dan Jasa Sampai ke Tangan Konsumen

Setelah diproduksi, barang dan jasa harus didistribusikan. Dari pabrik ke toko, lalu sampai ke tangan konsumen. Proses distribusi yang efisien memastikan barang tersedia. Ini memungkinkan kita mengakses kebutuhan kita dengan mudah.

Konsumsi: Penggunaan Barang dan Jasa untuk Memenuhi Kebutuhan

Konsumsi adalah tahap akhir dari siklus ekonomi sederhana. Ini adalah tindakan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan kita. Contohnya, makan nasi atau memakai baju baru. Konsumsi adalah tujuan utama produksi.

Literasi Ekonomi Sejak Dini: Bekal Hidup Mandiri di Masa Depan

Memahami ekonomi sederhana sejak dini sangat bermanfaat. Anak-anak bisa belajar mengelola uang saku. Mereka akan terbiasa membuat pilihan yang bijak. Ini adalah bekal penting untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab di masa depan.

DPR Minta Guru Lebih Inovatif Gunakan Teknologi

DPR Minta Guru Lebih Inovatif Gunakan Teknologi

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menekankan pentingnya peran guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara kreatif dalam proses belajar mengajar. Permintaan ini disampaikan sebagai respons terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. DPR mendorong agar para pendidik dapat lebih inovatif dalam mengintegrasikan perangkat TIK ke dalam metode pengajaran mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa.

Menurut Komisi X DPR, penguasaan dan pemanfaatan TIK secara lebih inovatif oleh guru bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Di era digital ini, siswa tumbuh dan berkembang denganExposure teknologi yang tinggi. Oleh karena itu, guru perlu beradaptasi dan menggunakan perangkat TIK seperti komputer, internet, aplikasi pembelajaran, dan platform digital lainnya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih engaging dan sesuai dengan gaya belajar siswa masa kini. Pemanfaatan TIK yang kreatif juga dapat membantu guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan cara yang lebih visual, audio, dan interaktif, sehingga pemahaman siswa dapat meningkat secara signifikan.

DPR juga menyoroti bahwa pemanfaatan TIK secara lebih inovatif oleh guru dapat membuka berbagai peluang baru dalam pembelajaran. Misalnya, guru dapat menggunakan platform kolaborasi daring untuk memberikan tugas kelompok yang memungkinkan siswa bekerja sama secara virtual. Aplikasi kuis interaktif dapat digunakan untuk menguji pemahaman siswa secara menyenangkan. Bahkan, guru dapat memanfaatkan sumber belajar daring yang tak terbatas untuk memperkaya materi pelajaran dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada siswa.

Pada tanggal 28 November 2023, dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, menyampaikan bahwa guru memiliki peran sentral dalam mentransformasi pendidikan Indonesia di era digital. Beliau menekankan bahwa Kemendikbudristek perlu memberikan dukungan dan pelatihan yang memadai kepada guru agar mereka dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan TIK secara efektif. Dukungan ini dapat berupa penyediaan infrastruktur TIK yang memadai di sekolah-sekolah, pelatihan berkelanjutan tentang pemanfaatan berbagai perangkat dan aplikasi TIK, serta pengembangan platform dan sumber belajar digital yang berkualitas.

Dengan guru yang semakin kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, menghasilkan generasi penerus bangsa yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan di era digital.

Sinergi BUMN: Membangun Kompetensi Pendidik Melalui Pelatihan Sertifikasi

Sinergi BUMN: Membangun Kompetensi Pendidik Melalui Pelatihan Sertifikasi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia melalui sinergi strategis. Dengan fokus pada peningkatan kompetensi pendidik, BUMN secara aktif menyelenggarakan program pelatihan sertifikasi guru, sebuah inisiatif yang krusial untuk mencetak guru-guru profesional dan berkualitas. Langkah ini menegaskan peran BUMN tidak hanya sebagai agen pembangunan ekonomi, tetapi juga sebagai motor penggerak kualitas sumber daya manusia.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu dari tiga pilar utama dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN, di samping lingkungan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kesadaran akan pentingnya sektor pendidikan inilah yang mendorong kolaborasi antara 48 BUMN untuk menggelar Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini dilaksanakan secara serentak di enam lokasi berbeda di Indonesia, mulai dari tanggal 11 hingga 12 Oktober 2022.

Pelatihan PPG ini dirancang untuk membantu para guru mempersiapkan diri menghadapi ujian sertifikasi profesi, yang merupakan syarat penting untuk meningkatkan status dan kualitas mereka. Lebih dari 1.000 guru berpartisipasi dalam pelatihan ini, baik secara luring maupun daring, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pendidik untuk terus mengembangkan kompetensi pendidik mereka. Selain pelatihan gratis, BUMN juga memberikan dukungan finansial berupa penggantian biaya ujian sertifikasi bagi guru-guru yang mengikuti ujian ulang, sebuah langkah nyata untuk meringankan beban para pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari upaya BUMN untuk berkontribusi pada pencetakan guru-guru yang tidak hanya cakap dalam mengajar, tetapi juga memiliki standar profesional yang diakui. Peningkatan kompetensi pendidik secara langsung akan berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah, yang pada gilirannya akan menghasilkan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Kolaborasi lintas BUMN dalam program ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kesadaran akan tanggung jawab sosial yang lebih besar.

Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, BUMN juga akan memberikan penghargaan kepada 2.022 guru di enam provinsi yang berhasil lulus ujian sertifikasi. Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi pendidik secara individual, tetapi juga mendorong ekosistem pendidikan yang lebih baik secara keseluruhan, menciptakan dampak positif jangka panjang bagi bangsa.

Fireman’s Carry: Angkat Bahu, Banting Lawan, Raih Dominasi

Fireman’s Carry: Angkat Bahu, Banting Lawan, Raih Dominasi

Dalam ranah grappling yang intens seperti gulat, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), dan Mixed Martial Arts (MMA), takedown yang efektif adalah fondasi untuk meraih kemenangan. Salah satu teknik klasik dan kuat yang patut dikuasai adalah Fireman’s Carry. Teknik ini melibatkan mengangkat lawan di bahu dan menjatuhkannya ke belakang, memberikan peluang besar untuk mengamankan posisi mount atau side control yang dominan.

Mengapa Fireman’s Carry Begitu Diandalkan?

Fireman’s Carry dikenal karena kemampuannya untuk dengan cepat mengubah posisi netral menjadi keuntungan signifikan. Dengan memanfaatkan momentum dan pusat gravitasi lawan, teknik ini memungkinkan praktisi untuk mengangkat dan membanting lawan dengan relatif efisien. Selain itu, Fireman’s Carry dapat dieksekusi dari berbagai clinch dan situasi berdiri, menjadikannya alat serbaguna dalam grappling arsenal.

Langkah-Langkah Melakukan Fireman’s Carry Takedown:

  1. Secure the Tie (Amankan Pegangan): Mulailah dengan mengamankan clinch yang kuat pada lawan. Kontrol pada lengan dan tubuh bagian atas lawan sangat penting untuk keberhasilan Fireman’s Carry. Pegangan yang umum adalah inside tie atau collar tie.
  2. Penetration Step (Langkah Penetrasi): Ambil langkah maju yang dalam dengan salah satu kaki Anda di antara kaki lawan. Lutut kaki depan Anda idealnya menyentuh matras, membawa level Anda di bawah pusat gravitasi lawan.
  3. Level Change (Perubahan Level): Bersamaan dengan langkah penetrasi, turunkan pinggul Anda serendah mungkin sambil menjaga punggung tetap lurus. Perubahan level yang baik akan membuat Anda sulit dijangkau untuk serangan balasan.
  4. Arm and Leg Control (Kontrol Lengan dan Kaki): Saat Anda melakukan penetrasi, arahkan satu lengan Anda di bawah salah satu lengan lawan dan raih kaki lawan yang berlawanan dengan lengan tersebut. Tangan Anda yang lain dapat memegang paha atau pinggul lawan untuk kontrol tambahan.
  5. Lift and Load (Angkat dan Bebankan): Gunakan kekuatan kaki dan pinggul Anda untuk mengangkat lawan ke atas bahu Anda. Pastikan tubuh lawan berada dalam posisi yang stabil dan aman di atas bahu Anda. Kepala Anda harus berada di bawah ketiak lawan.
Mengenal WIT, WITA, WIB: Pembagian Waktu di Indonesia

Mengenal WIT, WITA, WIB: Pembagian Waktu di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas, memiliki tiga zona waktu utama: Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Pembagian ini bertujuan untuk menyesuaikan aktivitas masyarakat dengan perputaran bumi dan posisi geografis.

Waktu Indonesia Barat (WIB) memiliki selisih waktu +7 jam dari Coordinated Universal Time (UTC+7). Wilayah yang termasuk WIB meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WIB menjadi zona waktu dengan populasi terbesar dan pusat aktivitas ekonomi utama.

Selanjutnya, Waktu Indonesia Tengah (WITA) memiliki selisih waktu +8 jam dari UTC+8. WITA mencakup wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). WITA menjadi jembatan waktu antara bagian barat dan timur Indonesia.

Terakhir, Waktu Indonesia Timur (WIT) memiliki selisih waktu +9 jam dari UTC+9. WIT meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, dan Papua Barat. WIT menjadi zona waktu paling timur di Indonesia, dengan perbedaan waktu signifikan dari WIB.

Pembagian zona waktu ini memudahkan koordinasi aktivitas sehari-hari, termasuk jadwal kerja, transportasi, dan komunikasi. Perbedaan waktu antar zona mengharuskan adanya penyesuaian saat berinteraksi atau melakukan perjalanan antar wilayah.

Secara historis, pembagian zona waktu di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sebelum akhirnya ditetapkan seperti saat ini. Tujuannya adalah untuk efisiensi dan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Memahami perbedaan WIT, WITA, dan WIB penting bagi siapa saja yang berinteraksi dengan Indonesia, baik untuk keperluan bisnis, pariwisata, maupun komunikasi. Mengetahui zona waktu yang tepat akan menghindari kesalahan penjadwalan dan komunikasi.

Dalam konteks global, perbedaan zona waktu ini juga perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan negara lain. Indonesia memiliki perbedaan waktu yang cukup signifikan dengan berbagai negara di dunia, yang perlu disesuaikan dalam komunikasi dan bisnis internasional.

Dengan memahami pembagian WIT, WITA, dan WIB, kita dapat lebih menghargai keragaman geografis Indonesia dan memudahkan interaksi antar wilayah serta dengan dunia internasional. Sistem zona waktu ini adalah bagian penting dari identitas dan administrasi negara.

Hari Guru Nasional: Khofifah Minta Guru Berinovasi

Hari Guru Nasional: Khofifah Minta Guru Berinovasi

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan penting kepada para pendidik untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas. Imbauan ini bertujuan agar guru-guru di Jawa Timur mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital dan menghasilkan metode pembelajaran yang relevan di era modern. Puncak peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jawa Timur diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 November 2023, pukul 09.00 WIB, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dihadiri oleh ribuan guru dari berbagai daerah.

Gubernur Khofifah menekankan peran krusial guru sebagai garda terdepan dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi berbagai tantangan global. Beliau berharap para guru dapat menjadi agen perubahan yang mampu menanamkan nilai-nilai positif serta keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Salah satu implementasi nyata dari pesan ini adalah dorongan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di semua jenjang pendidikan. Jawa Timur sendiri patut berbangga, sebab memiliki jumlah lembaga pendidikan terbanyak yang secara mandiri telah mendaftar untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Hal ini menunjukkan semangat inovasi yang tinggi di kalangan pendidik Jawa Timur.

Dedikasi dan kerja keras para guru di Jawa Timur telah membuahkan hasil yang membanggakan. Khofifah mengapresiasi tingginya kualitas pendidikan di provinsi tersebut, yang terbukti dengan capaian selama empat tahun berturut-turut, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur tanpa tes. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mendapatkan penghargaan dalam ajang Ki Hajar Award 2023, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dalam memajukan teknologi pendidikan. Prestasi lainnya adalah kemenangan Jawa Timur dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional pada tahun 2023, yang turut mencerminkan kualitas pengajaran yang unggul.

Dalam kesempatan Hari Guru Nasional itu pula, Gubernur Khofifah memberikan berbagai penghargaan kepada siswa dan guru berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Tak hanya itu, sebagai bentuk kejutan dan perhatian, sejumlah guru yang kebetulan berulang tahun tepat di Hari Guru Nasional juga menerima hadiah laptop, yang diharapkan dapat menunjang aktivitas belajar mengajar mereka. Pesan Khofifah di Hari Guru ini adalah panggilan untuk terus berinovasi, berkreasi, dan menjadi teladan bagi anak bangsa, demi masa depan pendidikan yang lebih cerah.

Guru Mengajar di Tengah Pandemi (Daring Sulit): Pahlawan Adaptasi di Era Pembelajaran Jarak Jauh

Guru Mengajar di Tengah Pandemi (Daring Sulit): Pahlawan Adaptasi di Era Pembelajaran Jarak Jauh

Pandemi COVID-19 menghantam dunia dengan dahsyat, memaksa seluruh sektor untuk beradaptasi, tak terkecuali pendidikan. Di garis depan perubahan ini, berdiri para guru yang mengajar di tengah pandemi (daring sulit). Mereka adalah pejuang tanpa tanda jasa yang beradaptasi dengan segala keterbatasan teknologi demi memastikan pembelajaran tetap berjalan, sebuah bukti nyata dedikasi tak terbatas untuk masa depan anak bangsa.

Tantangan Pembelajaran Daring yang Tidak Mudah

Ketika sekolah-sekolah di seluruh dunia ditutup, pembelajaran daring menjadi satu-satunya solusi. Namun, realitas di lapangan jauh dari kata ideal. Bagi banyak guru, terutama mereka yang berada di daerah dengan infrastruktur terbatas atau yang kurang familiar dengan teknologi, ini adalah tantangan yang masif. Sinyal internet yang tidak stabil, ketersediaan perangkat yang minim, hingga kemampuan orang tua untuk mendampingi belajar daring, semuanya menjadi kendala. Inilah mengapa frasa “daring sulit” begitu relevan bagi mereka.

Banyak guru harus berjuang keras untuk menguasai berbagai platform pembelajaran online, membuat materi yang menarik secara digital, dan menemukan cara efektif untuk berinteraksi dengan siswa melalui layar. Jam kerja mereka menjadi tidak terbatas, seringkali harus melayani pertanyaan siswa hingga larut malam. Tekanan untuk memastikan setiap siswa tetap terjangkau pendidikan di tengah keterbatasan teknologi menjadi beban berat di pundak mereka.Adaptasi dengan Segala Keterbatasan Teknologi

Meskipun dihadapkan pada kesulitan yang luar biasa, para guru mengajar di tengah pandemi ini menunjukkan semangat adaptasi yang luar biasa. Mereka tidak menyerah. Sebaliknya, mereka beradaptasi dengan segala keterbatasan teknologi dengan cara-cara inovatif:

  • Pemanfaatan Aplikasi Sederhana: Menggunakan aplikasi pesan instan atau media sosial yang lebih familiar bagi siswa dan orang tua untuk mengirimkan materi dan tugas.
  • Modul Belajar Mandiri: Membuat modul atau lembar kerja yang dapat dicetak dan didistribusikan secara offline bagi siswa yang tidak memiliki akses internet.
  • Kunjungan Rumah: Beberapa guru bahkan rela mengunjungi rumah siswa satu per satu (dengan protokol kesehatan ketat) untuk memastikan mereka mendapatkan materi dan bimbingan.
  • Kolaborasi antar Guru: Saling berbagi resource dan pengalaman untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala daring.
Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Apa yang Membuat Benda Bergerak? Konsep Dasar

Pernahkah Anda bertanya, mengapa benda bisa bergerak? Jawabannya terletak pada konsep fundamental dalam fisika yang disebut gaya. Gaya adalah agen penyebab perubahan gerak suatu benda. Tanpa gaya, benda akan cenderung mempertahankan keadaannya, baik diam maupun bergerak dengan kecepatan konstan.

Baca Juga: Eksplorasi Kekayaan Bumi: Mengenal Aneka Sumber Daya Alam

Hukum Pertama Newton, atau yang dikenal sebagai hukum kelembaman, menjelaskan fenomena ini. Sebuah benda akan terus berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya netto (gaya total yang tidak seimbang) yang bekerja padanya. Inilah mengapa kita perlu mendorong meja untuk menggesernya.

Lantas, dari mana datangnya gaya? Gaya muncul dari berbagai interaksi. Gaya gravitasi menarik semua benda bermassa saling mendekat. Gaya gesek muncul saat dua permukaan bersentuhan dan menghambat gerakan relatif di antara keduanya. Gaya otot memungkinkan kita mengangkat dan mendorong benda.

Hukum Kedua Newton memberikan kita pemahaman kuantitatif tentang hubungan antara gaya, massa, dan percepatan. Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya netto yang bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya (a=F/m). Gaya yang lebih besar menghasilkan percepatan yang lebih besar.

Untuk menggerakkan benda yang awalnya diam, kita harus menerapkan gaya yang cukup besar untuk mengatasi gaya gesek statis. Setelah benda mulai bergerak, gaya yang lebih kecil mungkin cukup untuk mempertahankan geraknya, asalkan gaya tersebut mampu mengatasi gaya gesek kinetik yang bekerja.

Sebaliknya, untuk menghentikan benda yang sedang bergerak, kita juga memerlukan gaya yang berlawanan arah dengan geraknya. Gaya pengereman pada kendaraan atau gaya gesekan antara alas kaki dan lantai saat kita berhenti berjalan adalah contoh aplikasi konsep ini.

Penting untuk memahami bahwa yang menyebabkan perubahan gerak adalah gaya netto, yaitu resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda. Jika beberapa gaya bekerja pada benda tetapi saling meniadakan, maka gaya netto adalah nol, dan benda tidak akan mengalami perubahan gerak.

Pemahaman mendasar tentang gaya membuka pintu untuk menjelaskan berbagai fenomena di sekitar kita. Mengapa bola menggelinding lalu berhenti? Mengapa kita terdorong ke belakang saat mobil dipercepat? Semua jawaban berakar pada konsep gaya dan hukum-hukum Newton.